Network
PRFMNEWS - Sebuah helikopter militer jatuh dalam misi penerbangan pada Minggu malam di provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, yang menewaskan enam orang di dalamnya, termasuk dua perwira.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, seorang anggota militer mengatakan helikopter itu jatuh larut malam dalam penerbangan operasional di dekat kota Khost, sekitar 121 kilometer (75 mil) dari ibu kota Balochistan, Quetta.
“Sebuah helikopter dalam misi terbang jatuh tadi malam. Enam personel, termasuk dua mayor angkatan darat (keduanya pilot) mengucapkan syahadat dalam kecelakaan itu,” kata anggota militer, dikutip prfmnews.id dari laman Al Jazeera.
Baca Juga: Momen Tak Biasa, Ada ‘Paket’ Helikopter Dikirim Naik Truk Lewat Jalan Tol
Perdana Menteri Shehbaz Sharif menyampaikan belasungkawa dan berdoa untuk para tentara yang meninggal serta keluarga mereka.
Pemimpin oposisi dan mantan menteri informasi federal, Fawad Chaudhry, menuntut evaluasi keamanan helikopter tentara Pakistan.
"Heli terbang semakin berbahaya. Ini perlu evaluasi teknik, terlalu banyak crash," cuitnya.
Baca Juga: Anggota DPR Sudewo Dorong BMKG Update Teknologi yang Lebih Canggih
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden itu, yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan.
Pada 1 Agustus lalu, sebuah helikopter militer jatuh di distrik Lasbela Balochistan selama operasi terkait banjir, menewaskan enam orang termasuk seorang pejabat senior militer.
Balochistan, provinsi terbesar di Pakistan, juga merupakan pusat gerakan separatis yang telah berusia puluhan tahun.
Berbagai kelompok bersenjata yang berbasis di provinsi tersebut telah mengklaim serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan di masa lalu.
Namun, sejauh ini tidak ada kelompok pemberontak yang mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan Minggu malam itu.
Balochistan juga merupakan komponen kunci dari Inisiatif Sabuk dan Jalan multi-miliar China yang merupakan sekutu Pakistan.***
