PRFMNEWS - Pemerintah Arab Saudi telah memberitahukan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas lonjakan harga minyak di seluruh dunia pada hari Senin,21 Maret 2022.
Lonjakan harga minyak tersebut terjadi karena adanya pemberontakan terhadap kilang dan fasilitas energi lainnya oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Pada sebuah pernyataan, mereka mengakui bahwa penyerangan tersebut memiliki dampak yang serius bagi pasar energi dan ditambah lagi terjadinya konflik di Ukraina.
Kerajaan Arab Saudi meminta kepada dunia untuk melawan Houthi demi menjaga pasokan minyak dunia.
Baca Juga: Underpass Cibiru Bisa Jadi Solusi Kemacetan, Jika Desainnya Tepat
Diketahui pasukan pemberontak Houthi telah menyerang fasilitas milik Yanbu Aramco Sinopec Refining Company dan perusahaan energi lainnya.
Penyerangan terjadi pada hari Minggu, 20 Maret 2022, dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal.
Menurut Kementerian Energi Saudi, penyerangan tersebut tidak memakan korban jiwa, tapi akibat serangan tersebut, bisa mengancam langsung terhadap keamanan pasokan minyak.