Network
PRFMNEWS - Sejauh ini, Pemerintah China telah menerapkan tiga jalur teknis dalam mengembangkan obat khusus virus corona (Covid-19) dengan memblokir masuknya virus ke dalam sel, menghambat replikasi virus, dan menyesuaikan sistem kekebalan tubuh manusia.
Ketiga pendekatan tersebut memiliki keunggulan dan strategi masing-masing dalam menghadapi virus corona dengan penemuan obat ini.
Penelitian obat ini dilakukan di beberapa pusat uji klinis di seluruh dunia, termasuk AS, Brasil, Afrika Selatan, Meksiko, Argentina, dan Filipina.
Baca Juga: Begini Jawaban Tegas Atalia Ridwan Kamil Soal Tudingan Tutupi Kasus Pemerkosaan Siswi di Bandung
Hasil uji klinis menunjukkan bahwa obat anti Covid-19 "terapi koktail antibodi" dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian di antara pasien virus corona yang berisiko tinggi hingga 80 persen.
Sembilan kematian terlihat pada kelompok plasebo sementara tidak ada kematian pada kelompok perlakuan.
Baca Juga: Sempat Dievakuasi Relawan Usai Erupsi Semeru, Sapi Patah Tulang Kaki Ini Dijemput Pemiliknya
Sejak Juni, Brii Biosciences telah bekerja dengan lembaga pemerintah dan rumah sakit untuk menyumbangkan sekitar 3.000 dosis obat, yang membantu merawat sekitar 900 pasien Covid-19 di seluruh negeri, termasuk mereka yang berasal dari Guangdong, Yunnan, dan Mongolia Dalam.
Tim tersebut mengajukan aplikasi untuk persetujuan penggunaan darurat ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada bulan Oktober, yang berarti bahwa obat itu kemungkinan akan menjadi obat pertama yang menerima otorisasi penggunaan darurat di negara maju.***
