Diduga Ditikam di Leher, Begini Kronologi Penikaman Novelis Salman Rushdie

13 Agustus 2022, 19:20 WIB
Penulis novel Ayat-ayat Setan, Salman Rushdie diangkut ke helikopter untuk diterbangkan ke rumah sakit setelah ditikam di New York /Foto: Reuters/ Twitter @HoratioGates3//

PRFMNEWS - Telah terjadi aksi penikaman terhadap novelis Salman Rushdie pada Jumat, 12 Agustus 2022 dalam sebuah acara di New York.

Polisi telah mengidentifikasi tersangka penikaman novelis Salman Rushdie. Pelaku bernama Hadi Matar (24) dari Fairview, New Jersey, ia kemudian ditahan oleh Patroli Negara Bagian New York segera setelah penikaman terjadi.

Dilansir prfmnew.id metro.co.uk, pejabat penegak hukum di Jamestown, New York, mengatakan bahwa tersangka melompat ke atas panggung dan menikam penulis India-Inggris itu dengan dua kali tikaman, sekali di leher dan satu lagi di perut.

Baca Juga: Bandung Sudah Masuk Musim Kemarau Tapi Kerap Diguyur Hujan, BMKG: Tahun ini Kemarau Basah

Pihak berwenang percaya dia bertindak sendirian saat penikaman. Setelah aksi itu, kemudian Rushdie diangkut ke rumah sakit dengan helikopter.

Aksi penikaman tersebut diketahui terjadi saat Rushdie menjadi pembicara pada sebuah acara di Chautauqua Institution, suatu pedesaan New York, yang berada sekitar 70 mil barat daya Buffalo.

Pada hari itu, Institusi ini mengadakan seri kuliah musim panas yang mengundang penulis untuk berdiskusi tentang 'Amerika Serikat sebagai suaka bagi penulis dan seniman lain di pengasingan dan sebagai rumah bagi kebebasan berekspresi kreatif.'

Baca Juga: Terungkap Pemicu Ferdy Sambo Marah hingga Rencanakan Penembakan Brigadir J, Berawal Laporan dari Istrinya

Kemudian setelah insiden itu terjadi, Chautauqua Institution membatalkan program yang tersisa.

Lalu mereka meminta doa untuk Rushdie dan pewawancara Henry Reese, yang menurut polisi mengalami cedera kepala ringan selama serangan tersebut.

Motif penyerang tidak diketahui, tetapi novelis pemenang Booker Prize itu telah menjadi sasaran ekstremis Islam selama beberapa dekade, sejak pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa terhadapnya.

Diketahui, fatwa tersebut yang dikeluarkan pada tahun 1989, yang berisikan hadiah $3 juta bagi siapa saja yang membunuh Rushdie.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Utang Pajak Tak Dilunasi? Berikut Penjelasan Ditjen Pajak RI

Karena ancaman terus-menerus terhadap hidupnya, Rushdie menghabiskan beberapa dekade dengan melakukan keamanan ketat dari polisi selama 24 jam.

Sementara itu, diketahui pemerintah Iran telah berhenti mendukung fatwa tersebut, tetapi mereka tidak pernah secara resmi mencabutnya.

Dikonfirmasi pihak kepolisian sejak dilarikan ke rumah sakit, penulis Inggris kelahiran India berusia 75 tahun saat ini masih menjalani operasi.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler