Cerita Warga Ukraina yang Rumahnya Terus Dibombardir Rusia, Berimbas Sekolah Tutup Hingga Kesulitan Obat

2 Maret 2022, 14:00 WIB
Warga sipil di Kota Kharkiv, Ukraina memanfaatkan ruang bawah tanah sebagai tempat perlindungan pada Senin (28/2/2022). Jaringan listrik mati, serta koneksi internet tidak stabil, dan fasilitas sekolah ditutup. (ANTARA/HO-Volodymyr Yuriyovych Yurchenko) /


PRFMNEWS - Kota Kharkiv terus digempur habis-habisan oleh tentara Rusia, banyak rumah-rumah warga sipil yang terus-menerus dibombardir oleh Rusia hingga membuat warga ketakutan.

Menurut penuturan salah seorang Mahasiswa di Institut Politeknik Kharkiv, Volodymyr Yuriyovych Yurchenko, tentara Rusia terus mendorong warga sipil agar mau tinggal ditempat pengungsian, dengan maksud ingin menjarah dan menghancurkan rumah-rumah warga di Kota Kherkiv.

“Kami terus menerus dibombardir dengan sedikit jeda. Mereka mengebom rumah-rumah sipil secara acak untuk menimbulkan ketakutan,” tutur Yurchenko, dilansir prfmnews.id dari ANTARA hari Rabu, 2 Maret 2022.

Baca Juga: Kabar Terkini: Rusia Meningkatkan Serangan ke Kota-Kota Terbesar di Ukraina

Ia menuturkan, penyerangan bombardir di Kota Kharkiv tergadap rumah warga terjadi terus-menerus, bahkan berdampak pada matinya aliran listrik di Kharkiv karena serangan dari Rusia.

Adanya bombardir di Kota Kharkiv, membuat semua warga menjadi ketakutan dan gugup karena harus terbiasa dengan serangan yang dilakukan Rusia.

“Sampai pagi ini, apartemen saya mati listrik dan internet menjadi tidak stabil. Ini adalah masalah local yang mempengaruhi beberapa lingkungan,” tuturnya.

Baca Juga: Presiden Ukraina Mendesak Uni Eropa untuk Atasi Rusia

“Kami mulai terbiasa dengan perang dan kami berharap kami akan segera memenangkan perdamaian,” tambahnya.

Tak hanya internet, pusat pembelajaran seperti sekolah-sekolah di Kharkiv dan rumah sakit juga tutup karena imbas dari serangan pasukan Putin.

Baca Juga: Kabar Terbaru Rusia-Ukraina, Pejabat AS: Rusia Mungkin 'Mengadopsi Taktik Pengepungan' di Kyiv

Bahan makanan seperti toko swalayan di Kharkiv juga ada sebagian yang tutup. Akibatnya warga di Kharkiv sangat membutuhkan bantuan makanan karena sangat kekurangan.

“Selalu ada masalah kekurangan makanan dan obat-obatan, dan hal ini mungkin menjadi masalah besar jika perang terus berlanjut,” pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler