Hamas dan Israel Resmi Gencatan Senjata: AS Berencana Kirimkan Bantuan Kemanusiaan

21 Mei 2021, 14:14 WIB
Hamas sampaikan tuntutannya dalam kesepakatan gencatan senjata, pihaknya tak segan menarik pelatuk senjata jika Israel serang Palestina. /Reuters

PRFMNEWS  - Israel dan Hamas secara resmi mengumumkan gencatan senjata hari ini Jumat 21 Mei 2021 pukul 02.00 waktu setempat. Gencatan senjata tersebut dimediasi oleh Mesir.

Selain itu pasca-perang ini Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun mengaku bakal memperbaiki kehancuran akibat pertempuran di Palestina dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Di pihak Hamas (kelompok yang menguasai jalur Gaza) dilansir Antara dari Reuters, Hamas dikabarkan bakal menggelar perayaan setelah gencatan senjata ini diteken. Sementara itu, di kubu Israel gencatan senjata ini terasa pahit.

Mesir, sebagai mediator mengaku telah mengirimkan dua delegasi guna memantau gencatan senjata Hamas dan Israel ini.

Baca Juga: Kombinasikan Spiritual dan Olahraga Adalah Resep Rahasia Kebahagiaan Kang Emil

Kedua kelompok yang bersebrangan itu, pun berjanji membalas pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh pihakn lawan.

Diketahui, sejak pertempuran berlangsung pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 orang terluka akibat bombardir udara. Israel mengaku telah menewaskan setidaknya 160 petempur di Gaza.

Otoritas menyebutkan jumlah korban tewas di Israel sebanyak 12 orang, dengan ratusan orang dirawat karena cedera akibat serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat warga mengungsi.

Di tengah maraknya peringatan gobal, Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mengupayakan deeskalasi, sementara Mesir, Qatar dan PBB berupaya untuk melakukan mediasi.

Dalam pidato pada Kamis 20 Mei 2021, Biden menyampaikan belasungkawa untuk Israel dan Palestina. Ia juga mengatakan Washington akan bekerja sama dengan PBB "dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan cepat kemanusiaan" untuk Gaza.

Baca Juga: Libur Lebaran Usai, Gubernur Jabar Prediksi Bakal Ada Kenaikan Kasus Positif Covid-19

Menurut Biden, bantuan akan dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina (PA) - yang dikelola rival Hamas, Presiden Mahmoud Abbas, dan berbasis di Tepi Barat yang diduduki Israel - "dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas memasok kembali persenjataan militer mereka."

Hamas dianggap sebagai kelompok teroris oleh Barat dan Israel, yang menolak mengakuinya.

Kekerasan bermula dari kemarahan rakyat Palestina atas apa yang mereka serang lantaran Israel mengekang hak-hak mereka di Yerusalem, termasuk selama bentrokan polisi dengan pengunjuk rasa di Masjid Al-Aqsa.

Hamas sebelumnya menuntut agar setiap penghentian pertempuran di Gaza dibarengi dengan penarikan mundur pasukan Israel di Yerusalem. Pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada syarat seperti itu dalam gencatan senjata.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler