Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kiriman uang dari sang ayah terbatas, Sule memutar otak untuk mendapat penghasilan tambahan, salah satunya menjadi tukang pijat dengan tarif Rp150-250.
Ia memanfaatkan tempat kontrakan orang lain termasuk teman-temannya untuk dijadikan lokasi pijat.
"Misal kontrakan orang lain tinggal ditulis pijit Rp150 perak, Rp250 perak. Jadi tempat orang lain ada pijit nih, saya bagian pijit, bayarannya bagi dua dengan yang punya kontrakan, jadi mijit kakak-kakak kelas itu," tutur Sule.
Selain dua profesi tadi, masih banyak profesi yang pernah dilakoni Sule sejak remaja hingga secara bertahap menaiki tangga kesuksesan saat ini.
Hal itu harus ia tempuh, karena sejak kecil dirinya sudah dididik untuk mandiri dan bekerja keras.
"Saya diajarkan orang tua bekerja keras. Artinya, orang tua enggak punya warisan, cuma punya didikan, 'Kalau mau jadi orang hebat harus kerja keras'," kata Sule.***