PRFMNES - Sosok Entis Sutisna atau akrab disapa Sule disebut-sebut sebagai pelawak dengan bayaran termahal di Indonesia saat ini.
Namun siapa sangka, di balik kesuksesannya, Sule yang lahir dalam keluarga sederhana pernah melewati masa sulit hingga harus menjalani dua profesi yang bertolak belakang dengan predikat pelawak terkaya di Indonesia yang kini melekat pada dirinya.
Melansir video percakapan Sule dan Maia Estianty di kanal YouTube MAIA ALELDUL TV yang diunggah pada 14 November 2021, Sule pernah berprofesi sebagai tukang es keliling dan tukang pijat.
Baca Juga: Aksi Begal di Bandung Terekam Kamera CCTV, Sasar Korban yang Sedang Lari Pagi
Profesi pertama sebagai tukang es keliling, Sule lakukan sejak kecil tepatnya saat duduk di bangku kelas 3 SD. Saat itu, usianya masih 9 tahun, Sule sudah mencoba berjualan apapun termasuk es keliling.
"Dulu yang punya kulkas jarang. Ada Bi Ade punya kulkas, itu dipakai usaha bikin es, yang jualan saya dari harga Rp25 sampai Rp50," kata Sule.
Sule menambahkan, jika uang hasil jualan es keliling itu ia gunakan untuk uang saku jajan dan menabung.
Barulah, profesi kedua sebagai tukang pijat dilakoni Sule saat duduk di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI). Kala itu, ia menumpang di kontrakan temannya lantaran jarak dari rumah ke sekolah jauh dan butuh ongkos besar.
Baca Juga: 4 Fakta Baru Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Unibraw yang Pacaran dengan Bripda Randy, Nomor 2 Mengerikan
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kiriman uang dari sang ayah terbatas, Sule memutar otak untuk mendapat penghasilan tambahan, salah satunya menjadi tukang pijat dengan tarif Rp150-250.
Ia memanfaatkan tempat kontrakan orang lain termasuk teman-temannya untuk dijadikan lokasi pijat.
"Misal kontrakan orang lain tinggal ditulis pijit Rp150 perak, Rp250 perak. Jadi tempat orang lain ada pijit nih, saya bagian pijit, bayarannya bagi dua dengan yang punya kontrakan, jadi mijit kakak-kakak kelas itu," tutur Sule.
Selain dua profesi tadi, masih banyak profesi yang pernah dilakoni Sule sejak remaja hingga secara bertahap menaiki tangga kesuksesan saat ini.
Hal itu harus ia tempuh, karena sejak kecil dirinya sudah dididik untuk mandiri dan bekerja keras.
"Saya diajarkan orang tua bekerja keras. Artinya, orang tua enggak punya warisan, cuma punya didikan, 'Kalau mau jadi orang hebat harus kerja keras'," kata Sule.***