Network
PRFMNEWS - Peran Zahra di sinetron Suara Hati Istri: Zahra yang ditayangkan di Indosiar menuai kritik dari sejumlah pihak.
Hal itu lantaran Lea Ciarachel pemeran karakter Zahra yang diceritakan sebagai istri ketiga, masih berusia 15 tahun.
Setelah menuai kontroversi dari berbagai kalangan termasuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kini peran Zahra digantikan oleh artis cantik Hanna Kirana.
Baca Juga: Punya Potensi, Ma’ruf Amin: Indonesia Harus Gigih Kuasai Pasar Halal Dunia
Untuk melakukan pergantian pemain, rumah produksi sinetron tersebut mengubah sedikit jalan ceritanya.
Diceritakan, Zahra mengalami kecelakaan mobil. Zahra pun harus menjalani operasi plastik.
Cuplikan pergantian pemeran Zahra itu diunggah akun Instagram resmi Indosiar, Kamis 3 Juni 2021.
"Waduh Zahra kecelakaan dan wajahnya harus segera dioperasi. Kira-kira seperti apa wajah Zahra setelah dioperasi yaa?," tulis akun @indosiar.
Baca Juga: Rencana Menggelar PTM di Tengah Lonjakan Covid-19, DPRD Jabar: Dilematis
Dalam cuplikan video tersebut, Zahra kaget dengan wajah barunya setelah menjalani operasi plastik. Zahra tidak percaya dengan wajah barunya itu.
Unggahan Indosiar itu pun dibanjiri komentar netizen. Banyak dari mereka yang mengapresiasi pergantian pemeran Zahra ini.
"Gercep. Terimakasih udah ganti pemain, soalnya jadi polemik. Anak di bawah umur berperan jadi istri ke 3. Siap tonton terus," tulis akun @mujiyati72.
"Setidaknya pengganti Zahra udah cukup umur ya kan," tulis @ciciaulia87.
"Ditegur KPI guys, pemeran masih di bawah umur. Best Indosiar ga banyak protes, langsung ganti pemeran," tulis @wasiahwawah.
Baca Juga: Anya Geraldine Lagi Cari Partner Olahraga Lho, Kamu Minat?
Namun tak sedikit juga netizen yang kecewa dengan pergantian pemeran Zahra.
"Kok Zahra diganti orang min," tulis pemilik akun @yani.raihan_jnations.
"Gak seru lagi kalo Zahranyaa ganti pemain," tulis @busurafiah99.
"Bye lah kalau gitu," tulis @rifqy.hakim.31.
Sebelumnya, sinetron Suara Hati Istri: Zahra mendapat banyak protes dari masyarakat karena dinilai menampilkan perilaku pedofilia, setelah memilih artis usia 15 tahun sebagai tokoh istri ketiga.
KPI dalam keterangannya meminta lembaga penyiaran tidak menyajikan materi yang menstimulasi pernikahan usia muda.
Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan, Nuning Rodiyah menyampaikan apabila menjadikan anak di bawah umur sebagai pemeran, maka harus diberikan peran yang sesuai dengan umur mereka.
Baca Juga: Wander Luiz Cedera, Robert Siapkan Skema Alternatif di Lini Depan Persib
Ia meminta jangan sampai anak diberi peran-peran yang akan berpengaruh secara negatif bagi tumbuh kembang dan psikologis anak.
KPI pun mengingatkan, agar semua rumah produksi yang menjadi penyedia konten siaran untuk lembaga penyiaran memahami betul aturan yang ada dalam P3 & SPS, khususnya terkait perlindungan terhadap anak.
Pasal 15 ayat (1) SPS KPI 2012 menyebutkan bahwa lembaga penyiaran wajib memperhatikan dan melindungi kepentingan anak dan/ remaja.***
