PRFMNEWS - Kawasan Alun-alun kota Bandung di jalan Asia Afrika Kota Bandung kini telah menjelma menjadi salah satu kawasan wisata di Kota Bandung.
Namun sayang, kawasan Alun-alun Kota Bandung ini kerap dikeluhkan wisatawan karena banyaknya oknum pedagang maupun oknum pembuat tato temporary yang justru merugikan.
Dengan banyaknya oknum di Alun-alun Kota Bandung, sutrada Preman Pensiun Aris Nugraha memberikan tanggapan atas hal itu dengan nada candaan.
Baca Juga: Tinggalkan Persib dan Hijrah ke Borneo FC, Indra Mustafa: Ada Pertemuan Pasti Ada Perpisahan
Dia menyebutkan, banyaknya oknum di kawasan Alun-alun kota Bandung disebabkan oleh tidak adanya lagi sosok Murad dan Pipit.
Sebagaimana diketahui, dalam serial dan film Preman Pensiun, sosok Murad dan Pipit adalah dua orang yang kerap menjaga keamanan di kawasan tersebut.
"Mungkin karena sudah nggak ada duet Murad - Pipit di sana jadi kacaow beginih," kata Aris dalam sebuah unggahan di instagramnya kemarin yang dikutip prfmnews.id hari ini Rabu 5 Januari 2022.
Baca Juga: Hasil Uji Klinis Ungkap Pemberian Vaksin Booster Tidak Tunjukkan KIPI Berat pada Penerima
Sebelumnya diberitakan banyak warga yang mengeluhkan adanya oknum penjual kopi yang melakukan pemaksaan.
Salah seorang remaja dilaporkan harus membayar sebesar Rp25 ribu setelah dirinya dipaksa berfoto dengan salah satu produk kopi di jalan Asia Afrika kota Bandung beberapa waktu lalu.***