Wow! Bermula dari Penonton Layar Kaca, Pria Asal Garut Ini Bisa Bekerja untuk Liverpool FC

16 Oktober 2020, 14:38 WIB
Yaman Suryaman bersama anaknya menuju stadion Anfield markas Liverpool FC. //Twitter @yaman_suryaman

PRFMNEWS – Sepak bola adalah merupakan salah satu olah raga yang digemari di Indonesia. Sehingga tak jarang warga berbondong-bondong menyaksikan laga tim kesayangannya baik itu langsung maupun lewat layar kaca.

Namun, kisah menarik dicatat pria asal Garut bernama Yaman Suryaman. Ia bercerita bahwa dirinya berhasil menonton secara langsung pertandingan dari tim kesayangannya, Liverpool FC.

Tak hanya itu bahkan diriya pernah ikut ambil bagian dalam tubuh manajemen tim kenamaan asal Inggris tersebut sejak tahun 2017-2019.

Baca Juga: Ini 4 Alasan Mobil Bisa Terbakar Secara Tiba-tiba

Yaman yang dulunya hanya bisa menonton Liverpool FC lewat layar kaca, berhasil mewujudkan mimpinya bisa melihat langsung dari pinggir lapangan. Ya, karena ia saat itu menjabat menjadi Accessibility Steward atau penjaga penonton disabilitas bagi Liverpool FC di Anfield.

Cerita bermula tahun 2015 saat dirinya diterima di di University of Liverpool Management School untuk melanjutkan jenjang pendidikan S3. Berbekal beasiswa, ia berangkat ke Inggris dengan membawa seluruh keluarganya.

“Sebenarnya saya diterima di London dan Liverpool, tapi karena saya suporter Liverpool jadi saya pilih Liverpool. Saya berangkat pakai beasiswa LPDP, dibawa aja satu keluarga ke sana, da lama (kuliahnya-red) 4 tahun,” kata dia saat diwawancara tim prfmnews.id, Kamis 15 Oktober 2020.

Baca Juga: Layanan Yahoo Groups Akan Ditutup pada 15 Desember, Yahoo Pastikan Yahoo Mail Tetap Berfungsi Normal

Singkat cerita, di tahun ketiga kuliahnya di Inggris, ia lebih banyak memiliki waktu luang dan membawanya bertemu dengan orang Inggris yang pernah tinggal di Indonesia selama 6 tahun.

Menurut Yaman, temannya ini bekerja di SAR di kota Liverpool. Karena sesuai dengan bidang studi yang diambilnya, ia memutuskan untuk ikut menjadi relawan SAR di Kota Liverpool.

Masuknya ia menjadi relawan di sana membuat dirinya bertemu dengan banyak orang salah satunya Adam. Adam ini, kata Yaman, merupakan salah satu relawan SAR di Kota Liverpool.

“Jadi saya memutuskan untuk ikut jadi relawan SAR di kota Liverpool karena sesuai dengan jurusan yang saat itu saya ikuti. Selama saya gabung disitu saya banyak belajar soal SAR disana. Baru selanjutnya ngobrol sama Adam gimana caranya untuk bisa masuk ke Anfield,“ ungkapnya.

Baca Juga: Pengendara Motor Ditilang Karena Pakai Plat Nomor 'Dilarang Merokok', Polisi : Cuma Gaya-Gayaan

Jadi, lanjut Yaman, menurut informasi dari Adam bahwa Liverpool FC membuka lowongan kerja bagi siapapun yang tinggal di Inggris secara legal bisa daftar ke sana. Saat daftar, ada persyaratan yang harus diisi mulai dari administratif, hingga interview.

“Mereka seleksinya dari awal tulisan. Jadi kita itu ada pertanyaan yang harus dijawab, banyak juga pertanyaan yang harus dijawab. Pertanyaannya harus mikir juga, banyak pertanyaan yang menguji logika kita dan bagaimana cara bekerja di stadion. Setelah lolos baru dipanggil untuk wawancara,” ujarnya.

Saat itu, ketika baru dibuka musim baru, sekira 2 minggu setelah daftar menjadi bagian dari Liverpool FC dia langsung dipanggil untuk wawancara. Dengan pemalangannya serta surat rekomendasi dari SAR Kota Liverpool dia berhasil bergabung menjadi Accessibility Steward.

Baca Juga: Tips Merawat Tanaman Hias di yang Disimpan di dalam Ruangan

“Alhamdulillah dua hari setelah tes saya dapat panggilan bahwa saya harus ikut pelatihan sebelum jadi Steward. Dilatih bagaimana kita bekerja, kita juga dikenalin mulai dari front office sampai -dapur-dapurna wae dikenalkeun. Mereka baik-baik, terkenal masyarakat Liverpool itu ramah,” jelasnya.

Yaman Suryaman ketika bekerja sebagai Accessibility Steward di Anfield. /Twitter @yaman_suryaman

Sebagai penjaga penonton disabilitas, Yaman bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan penonton disabilitas yang menyaksikan pertandingan di Anfield jika terjadi suatu hal yang tidak diingikan.

Di samping itu, ia mengaku tugas Accessibility Steward adalah mengamankan kegiatan di markas Liverpool FC. Baik itu pertandingan sepak bola, kriket, baseball, dan lain sebagainya.

Bahkan, karena pelayanan yang maksimal pada tahun 2018, seluruh penonton disabilitas se-Britania Raya memilih klub mana yang terbaik untuk pelayanan terhadap mereka. Beruntungnya, departemen dimana Yaman tergabung berhasil menyabet penghargaan itu.

“Ketika beres musim itu, ketika sudah selesai season, kita dianggap sudah selesai pekerjaan kita. Dan kita ada pesta di Anfield itu seperti ucapan terima kasih dari klub karena telah bekerja selama satu musim,” jelasnya.

Dan pada tahun 2019 menjadi akhir perjalanannya di kota Liverpool, karena kuliahnya sudah selesai, maka ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari klub besar Inggris tersebut.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler