PRFMNEWS – Para pengendara yang melintasi Jalan Nasional Nagreg menuju Bandung agaknya harus menambah kewaspadaan dalam berkendara.
Betapa tidak, menurut penuturan warga sekitar, jalan tersebut khususnya yang berada di depan Perumahan Cicalengka Cengkeh Indah (CCI) dan depan Pabrik San Ei Cicalengka kondisi jalannya sangat memprihatinkan.
Herlin, salah seorang warga menyebut kondisi jalan di depan Perumahan CCI berlubang dan sangat membahayakan. Bahkan tak jarang lubang di jalan tersebut membuat banyak pengendara motor mengalami kecelakaan sampai harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Hingga 16 Februari, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Jawa Barat
Baca Juga: WASPADA, BMKG Sebut Saat Ini Sebagian Wilayah di Indonesia Alami Puncak Musim Hujan
Terlebih kontur jalan yang menurun membuat laju kendaraan biasanya dipacu dalam kecepatan yang cukup tinggi. Hal itu, diperparah dengan kondisi penarangan jalan yang kurang baik.
Baca Juga: Larangan Mudik Bagi ASN Saat Imlek 2021 Tak Berlaku untuk Kriteria Tertentu, Apa Saja?
Baca Juga: Pemerintah Resmi Larang ASN Mudik Saat Libur Imlek 2021
“Banyak yang jatuh tiap malam. Tiap yang kecelakaan di situ termasuk lukanya berat-berat terus kan pas jatuhnya kena trotoar terus. Paling parah hampir seminggu ini,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 10 Februari 2021.
Beberapa kali, diakui Herlin, warga berinisatif menambal lubang tersebut dengan tanah. Namun, tak bertahan lama.
Ia pun mengakui bahwa beberapa kali Jalan Nasional Nagreg-Bandung itu diperbaiki meski tak lama berselang bagian jalan tersebut kembali tergerus air hujan.
Baca Juga: Lantai Satu Gedung Munara Sabilulungan 99 Dijadikan Supermarket Bagi UMKM di Bandung
“Tiap musim hujan berlubang terus, itu sempat diperbaiki tapi keadaan jalannya itu turunan gitu, dan akses penerangannya agak kurang jadi jalan berlubang itu bahaya, jadi banyak yang bawa motor itu jatuh terus di situ,” kata dia.
Hingga artikel ini diturunkan, tim Redaksi PRFM telah menyampaikan informasi ini pada Kementerian PUPR selaku pengelola jalan nasional. Meski belum menerima keterangan balasan secara resmi.***