Linda memaparkan, gambar dan video paling banyak digunakan sebagai penguat klaim dengan temuan sebesar 81 persen. Untuk klaim hoaks juga terkadang disematkan dalam caption atau dalam gambar/video yang dibagikan.
Para penyebar hoaks juga paling banyak mencatut Pemerintah Indonesia dan pihak campuran. Ia melihat pihak ini sekaligus menjadi target sentimen negatif yang ditumbuhkan melalui hoaks.
Baca Juga: Anda Sulit Tidur di Malam Hari? Atasi Insomnia dengan Resep Herbal dari Dokter Zaidul Akbar
Sehingga, kata dia, dominasi pada kategori ini menunjukkan bahwa hoaks dapat mencatut siapapun dan patut diwaspadai sebagai upaya menurunkan kepercayaan kepada pihak yang dicatut.***