Rencananya, TPPAS Legok Nangka memiliki kapasitas 1.852 sampai 2.131 ton perhari. Targetnya dari proyek itu bisa menghasilkan 40 megawatt listriK dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
"Saya yakin dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, Legok Nangka ini akan menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah di Jawa Barat," katanya.
Baca Juga: 24 Nama Bayi Laki-laki Islami Huruf F Penuh Makna, dari Faizan sampai Farhan, Simak Artinya
Senior Advisor to Minister of Enviroment Japan Ono Hiroshi menuturkan, Pemerintah Jepang berkomitmen membantu penanganan sampah di Jawa Barat. Selain Legok Nangka, dia mengungkapkan akan ada project yang dikerjakan di wilayah Bekasi, Karawang dan Purwakarta.
"Jepang selalu mendukung penanganan sampah lainnya di Jabar, seperti untuk kawasan projek meliputi Bekasi, Karawang dan Purwakarta. Semoga program ini bisa secepat proses Legok Nangka," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mendorong eksekusi TPPAS Legok Nangka bisa lebih cepat dari target.
Baca Juga: Wargi Jabar, Ada Rute Penerbangan Baru Kertajati – Singapura Mulai September 2024
Luhut menyebut proyek dengan sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) itu sangat penting bagi Jawa Barat.
Ditegaskan Luhut, adanya percepatan pembangunan TPPAS di Kabupaten Bandung itu. Menurut Luhut, proyek itu juga demi keberlangsungan lingkungan. Salah satunya terkait kualitas air di Sungai Citarum.
“Kami harap pembangunan fisik bisa dipercepat, saya minta kalau bisa 2 tahun saja,” tegasnya.***