Pj Wali Kota Bandung Ungkap Hasil Ramp Check Bus di Kota Bandung

BANDUNG, PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung terus melakukan uji laik atau inspeksi keselamatan (ramp check).

Kali ini giliran bus di Terminal Cicaheum Kota Bandung menjalani ramp check pada Rabu, 3 April 2024 kemarin.

Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menegaskan ramp check ini dilakukan untuk memastikan bus yang akan untuk mudik dalam kondisi laik dan lengkap dokumennya.

"Kita lakukan ramp check, utamanya untuk menguji kendaraan bus di terminal," kata Bambang di sela-sela peninjauan Ramp Check di Terminal Cicaheum Rabu, 3 April 2024.

Baca Juga: Dishub Kota Bandung Mulai Lakukan Ramp Check di Pool Bus Pariwisata dan Bus Umum

Di kota Bandung tercatat 720 armada bus akan digunakan untuk mengangkut para penumpang.

Dari hasil pemeriksaan, hingga saat ini belum ada laporan bus tidak laik jalan dan semua bus yang laik jalan mendapatkan tanda khusus dari Dishub.

"Sampai saat ini belum ada laporan menyatakan kendaraan itu tidak laik. Kita minimalisir, kalau tidak laik, kita tidak akan izinkan untuk beroperasi," ujanya.

Ia pun menegaskan, bagi semua pengemudi untuk dilakukan tes urin. Hal itu sebagai upaya pencegahan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Semua pengemudi itu dilakukan tes urine. Kita tidak ingin ada celah sedikitpun, yang akibatnya tidak nyaman bagi semua. Ini untuk menciptakan kenyamanan bagi pemudik," tuturnya.

Baca Juga: Dishub Kota Bandung Bakal Lakukan Ramp Check Bus di Terminal dan di Pool Bus Pariwisata

Semua bus harus lolos ramp check

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara menegaskan, jika tak laik jalan maka bus wajib diperbaiki terlebih dahulu sebelum kembali beroperasi.

"Jika tidak laik, harus pulang (bus). Karena yang tidak laik jalan dan harus diperbaiki. Di sini tidak boleh ada kegiatan bongkar," kata Asep.

Terdapat 10 poin pemeriksaan teknis ramp check kendaraan. Di antaranya, nomor rangka kendaraan, sistem pengereman, sistem penerangan, sistem kemudi, sistem suspensi, mesin/sistem penggerak.

Selanjutnya, kembang ban (minimal 1mm dan tidak vilaknisir), kaca tidak pecah, alat tanggap darurat (P3K, pemecah kaca, Apar dsb) dan klakson telolet.

Baca Juga: Dishub Kota Bandung Ungkap Jadwal Pelaksanaan Ramp Check Angkutan Umum Menjelang Lebaran Tahun Ini

"Telolet itu tidak boleh. Pertama, karena untuk power (kekuatan) itu dari angin, sementara angin itu untuk penggerakan sistim rem. Kedua, ambang batasnya melebihi, 83 - 118 desible itu maksimal suaranya," tegas Asep.

Asep menegaskan, jika ada yang membandel akan ditertibkan bahkan dapat ditilang.

"Kita siapakan 720 bus untuk AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi ) dan AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di Terminal Cicaheum dan Leuwipanjang," ungkapnya.

Asep memprediksi, puncak arus mudik terjadi mulai H-3 dan H-2 menjelang Hari Raya Idulfitri.***