"Kita harus antisipasi di stasiun kereta, terminal dan spot kerawanan kemacetan. Camat pun harus turun ke lapangan, Linmas membantu Satpol PP. Koordinasi juga dengan Kepolisian. Agar masyarakat ‘reugreug’ (tenang/nyaman), semua unsur bertanggung jawab," ungkapnya.
Selanjutnya untuk menjamin keselamatan penumpang pada masa mudik dan balik Nataru, Ema meminta untuk dilakukan pemeriksaan kelayakan dan kecukupan armada kendaraan moda transportasi mudik.
"Tentang arus mudik bagaimana kepastian kecukupan dan kelayakan angkutan umum. Pengetesan harus betul-betul dilakukan dan libatkan BNN untuk tes narkoba bagi sopir dan petugas angkutan," terangnya.
Tak hanya itu, terkait dengan tren peningkatan kasus Covid-19 menjelang libur Nataru, Ema mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menjaga mobilitas.
"Mobilitas dijaga supaya kalau ada kerumunan diingatkan, jangan ada lagi kerumunan-kerumunan. Saya ingatkan pas Nataru ini menjadi perhatian, mobilitas harus terukur dan terkendali. Tolong dipikirkan dengan bijak dan arif. Saya minta camat aktif menyosialisasikan kepada masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Truk Terguling Timpa Pemotor di Parungpanjang Bogor, 2 Tewas 1 Luka
Sementara itu, Plh. Kepala Dishub Kota Bandung Ricky Gustiadi memastikan jumlah armada di terminal telah memadai dan telah dilakukan pengecekan kelaikan jalan (ramp check) bekerja sama dengan Dishub Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan.
Selain itu, akan disiapkan pula posko kesehatan di Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum, berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung.
"Kami lakukan pengecekan bus pariwisata, bus PO antar kota antar provinsi terkait kelaikan jalan. Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para sopir dan petugas," jelasnya.
Ia pun memastikan Dishub Kota Bandung akan melakukan penempatan petugas di lapangan guna membantu upaya antisipasi kemacetan lalu lintas.***