Angka Perceraian di Kota Bandung Didominasi Pasangan Lulusan SLTA

- 26 Agustus 2020, 15:43 WIB
ILUSTRASI perceraian.*
ILUSTRASI perceraian.* /PIXABAY


PRFMNEWS – Angka perceraian di Kota Bandung didominasi oleh pasangan dengan tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Bandung, Subai menjelaskan, selain tingkat pendidikan, faktor ekonomi juga menjadi faktor penyebab terjadinya perceraian.

“Sementara untuk usia dalam perceraian yaitu paling banyak terjadi pengajuan oleh rentan usia 31-40 tahun yakni sebanyak 1600 kasus,” katanya saat ditemui di Pengadilan Agama Bandung, Rabu 26 Agustus 2020.

Baca Juga: Hingga 26 Agustus, Pasien Sembuh Covid-19 di Indonesia Mencapai 115.409 Orang

Kendati demikian, angka perceraian di Kota Bandung lebih rendah selama kurun waktu tahun 2020 yakni 3678. Sedangkan di Pengadilan Agama Soreang 5.262 perkara contentius dan 463 voluntair dengan umlah mencapai 5.825 kasus.

Di Kota Bandung, kasus cekcok dalam rumah tangga menjadi faktor utama terjadinya perceraian di Kota Bandung, dalam kurun tahun 2020 ini hingga Agustus Pengadilan Agama Bandung mencatat sebanyak 1310 perceraian diakibatkan oleh perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus.

Faktor ekonomi menjadi penyebab kedua angka perceraian yakni sebanyak 1325 kasus. Sementara untuk usia dalam perceraian yaitu paling banyak terjadi pengajuan oleh rentan usia 31-40 tahun yakni sebanyak 1600 kasus.

Subai mengungkapkan, di Kota Bandung angka rata-rata perhari 500 kasus perceraian itu dinilai standar jika dibandingkan dengan Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Inilah Rute Penerbangan Citilink yang Dilayani dari Bandara Husein Sastranegara

Pengadilan Agama Bandung mencatat pada bulan Juni angka cerai talak dan cerai gugat lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya di tahun 2020 ini. Untuk cerai gugat mencapai 593 dan cerai talak 170, sedangkan dibulan sebelumnya angka cerai talak dan cerai gugat dibawah angka 500.

"Karena kita sempat tutup pada masa pandemi Covid-19 yakni bulan April dan Mei, sehingga bulan Juni cukup banyak. Meski demikian di Kota Bandung angka tersebut dikategorikan stabil dan sama dengan tahun-tahun sebelumnya," jelas Subai.

Perihal video viral kasus perceraian di Kabupaten Bandung, Subai menyatakan pihaknya menilai itu hal wajar. Pasalnya wilayahnya lebih luas, selain itu juga rata-rata perceraian terjadi di kalangan ekonomi menengah ke bawah.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x