"Semua izin itu sebelum event ini dilaksanakan kami cek, ada perizinan dari IMI, kecamatan, dsb. Kami pun dengan statement 700 (peserta) menyangka panitia akan profesional karena perizinan sudah kumplit," tuturnya.
Event motor trail itu pada akhirnya berujung ricuh dan diwarnai aksi pembakaran dua unit motor yang seharusnya dijadikan hadiah doorprize.
Peserta kecewa lantaran panitia tidak profesional menyiapkan jalur yang dilewati. Terlebih, track yang mereka lintasi tidak ada jalur evakuasi.
Belum lagi tidak adanya makan siang yang dibagikan panitia. Padahal mereka sudah membayar Rp200 ribu per orang untuk ikut acara.
Dia pun mewakili manajemen Kampung Cai Ranca Upas menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan tersebut.
"Kami sangat menyesali atas kejadian tersebut dan ke depannya menjadi pelajaran dan evaluasi untuk SOP event," ucapnya.***