DPRD Kota Bandung Dukung Usulan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan LGBT

- 1 Februari 2023, 21:57 WIB
Talkshow Radio PRFM membahas usulan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan LGBT bersama Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Rabu 1 Februari 2023.
Talkshow Radio PRFM membahas usulan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan LGBT bersama Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Rabu 1 Februari 2023. /Dok DPRD Kota Bandung

PRFMNEWS - DPRD Kota Bandung menyatakan dukungannya terhadap usulan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pencegahan dan Penanggulangan Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT).

Dukungan terkait usulan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan (LGBT) ini diberikan DPRD Kota Bandung usai menerima usulan dari Aliansi Masyrakat Peduli Hidup Sehat (AMPUHIS).

Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya menyatakan dirinya ikut mendukung penuh usulan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan LGBT.

Baca Juga: Kabar Duka Sepak Bola Indonesia: Benny Dollo Meninggal Dunia

Namun menurut Edwin Senjaya, perjalanan pembentukan Perda ini terbilang panjang mulai dari pembahasan hingga pengumpulan data-data valid sebelum akhirnya disahkan atau tidak.

"Saya perlu jelaskan hasil pertemuan itu. Saya sampaikan kepada pimpinan DPRD Kota Bandung yang lain untuk meneruskan usulan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan LGBT ini di Bapemperda," papar Edwin ketika menjadi narasumber OPSI di Radio PRFM Bandung, Rabu 1 Februari 2023.

"Apakah nanti jadi Perda inisiatif dari DPRD atau yang diusulkan dari Pemerintah. Ini masih panjang kita masih perlu pembahasan, naskah akademis yang memadai, data-data yang bisa dipertanggung jawabkan. Tapi yang penting ini semangatnya dalam upaya mencegah dan menanggulangi tindakan menyimpang ini," imbuhnya.

Edwin Senjaya mengaku dibuat khwatir dengan adanya data jurnal ilmiah dari salah satu lembaga dunia pada tahun 2015.

Baca Juga: Persib Bandung Ingin Berkandang di Stadion Siliwangi, Pengelola Gembira

Dari data itu, Indonesia menempati posisi ke 5 populasi LGBT terbesar di dunia. Hal ini menurutnya membuat masyarakat menyampaikan aspirasi agar DPRD Kota Bandung membentuk Perda terkait pencegahan dan penanggulangan LGBT ini.

"Karena saat ini LGBT itu ada yang bersembunyi dan ada juga yang terang-terangan. Saya kira ini kegelisahan di antara warga masyarakat mereka menyampaikan aspirasi agar Kota Bandung seperti Makassar, Garut dan Bogor yang sudah serius untuk membentuk Perda ini," beber Edwin Senjaya.

Terkait usulan Raperda ini, Edwin Senjaya mengaku akan berhati-hati untuk merumuskan peraturan tersebeut.

Sebab menurut Edwin Senjaya, dirinya meyakini akan ada pihak-pihak yang akan menentang aturan ini dengan dalih Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca Juga: Dalam Satu Minggu, Polisi di Kabupaten Bandung Ringkus 14 Pelaku Pencurian Motor

Namun, Edwin Senjaya menilai HAM dibatasi oleh beberapa hal mulai dari norma-norma hingga nilai agama.

"LGBT kita lalukan secara hati-hati karena pasti ada pihak yang bereaksi mereka membawa dan mengatasnamakan HAM. Kita tahu HAM itu baik nasional atau internasional ada aturan-aturan yang mengatur persoalan itu. Saya perlu sampaikan HAM itu dibatasi oleh norma-norma, nilai moral, dan nilai agama. Saya kira semua sepakat agama manapun tidak akan membiarkan atau melegalkan perbuatan orientasi menyimpang terkait LGBT ini," paparnya.

Edwin Senjaya menilai kampanye terkait LGBT ini sudah membabibuta. Hal tersebut dapat dilihat dari gelaran sekelas Piala Dunia di Qatar yang sempat mendapat intervensi terkait simbol-simbol LGBT yang digunakan oleh beberapa negara yang manggung di gelaran 4 tahunan itu.

"Bahkan ada United Nations Development Programme (UNDP) PBB yang mengeluarkan dana fantastis supaya Indonesia tidak melakukan tindakan diskriminatif kepada kaum LGBT. Kita ini tidak membasmi komunitas ini tapi kita bantu meraka supaya penyebarannya tidak meluas dan ada penaganan yang tepat serta mengembalikan kodratnya ke semula," ungkapnya.

Baca Juga: Mau Mencicipi Jadi Ajudan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil? Segera Daftar Ajudan Milenial Jabar Future Leaders

Edwin Senjaya mengaku sependapat dengan salah satu tokoh psikiater yang mengatakan bahwa LGBT ini adalah penyakit bukan dari genetik bawaan. Hal ini pun menepis beberapa anggapan dari berbagai pihak terkait genetik bawaan yang menyebabkan perilaku menyimpang ini.

"Ini adalah sesuatu yang harus disembuhkan jadi dengan adanya Raperda ini disatu sisi akan melindungi masyarakat yang kedua memberikan edukasi kepada masyarakat dan yang ketiga kita memberikan bantuan bagaimana caranya supaya saudara-saudara kita yang masuk dalam komunitas ini bisa tersadarkan dan mereka kembali pada kodratnya semula," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x