Kasus Anak Lima Tahun Tewas Dalam Toren Disebabkan Ketidaksiapan Orang Dewasa jadi Orangtua

- 20 Juli 2020, 16:30 WIB
Ilustrasi kekerasan terhadap anak-anak.*
Ilustrasi kekerasan terhadap anak-anak.* /DOK. PRFMNEWS//Dok PRFM.



PRFMNEWS
– Aktivis Perlindungan Anak dan Keluarga Netty Prasetiyani mengaku prihatin adanya kasus anak berumur lima tahun yang ditemukan tewas di dalam toren. Ia mengaku semakin menyesalkan kasus ini ketika diketahui bahwa penyebab kematian sang anak disebabkan oleh orangtua dari korban itu sendiri.

Menurut Netty, ketidaksiapan orang dewasa menjadi orangtua menjadi penyebab utama terjadinya kekerasan bahkan pembunuhan terhadap anak.

“Ini menggambarkan bahwa lagi-lagi orangtua tidak memiliki kesiapan dan juga tidak menyiapkan diri menjadi orangtua yang baik bagi anaknya,” ujarnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (20/7/2020).

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia, Senin 20 Juli 2020

Lebih lanjut, Netty menyebut ketidaksiapan orang dewasa menjadi orangtua menggambarkan bahwa ruang yang aman serta layak anak-anak semakin sempit dan terdesak.

“Hari ini kita harus berkontemplasi bahwa ternyata pernikahan bukan hanya sebuah peristiwa yang kemudian melegalkan sebuah hubungan suami istri menjadi sah, tetapi ada konsekuensi yang lebih besar dari itu, yakni konsekuensi menjadi orangtua, bertanggung jawab atas pengasuhan, dan juga perlindungan bagi anak,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak perempuan berusia lima tahun di Cicalengka, Kabupaten Bandung ditemukan tewas di dalam toren di kediamannya pada pekan lalu. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya diketahui jika anak tersebut dibunuh oleh ayah tirinya sendiri.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pelaku melakukan pembunuhan dikarena sakit hati atas perkataan anak tirinya itu.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x