Baca Juga: Tak Leha-leha, Luis Milla Tetap Rancang Strategi untuk Persib Meski Liga 1 Dihentikan Sementara
"Di sana dilakukan penanaman secara tematik, diawali dengan jahe merah dan berhasil sampai diresmikan oleh Wali Kota Bandung. Terus berkembang hingga dibuat gang tematik tersebut," tuturnya.
"Ini terus berkembang, dengan edukasi kepada masyarakat, hingga muncul gang kunyit, strawberry, pandan, terong, cabe, sereh, pakcoy dan bunga telang," imbuhnya.
Bukan hanya menanam sayuran, buah, dan rimpang, ada juga ternak ayam, lele, dan pengolahan pupuk organik.
Hasil dari gang tematik ini dimanfaatkan warga untuk membuat berbagai olahan untuk penambahan nutrisi atau PMT bagi balita yang ada di posyandu.
Di antaranya, puding dari olahan pakcoy dan bunga telang, nugget lele, manisan terong dan minuman dari jahe dan sereh (jeser).
Baca Juga: Kota Bandung Gencarkan Urban Farming Guna Wujudkan Kemandirian Pangan
"Jeser ini dijadikan minuman kesehatan bagi lansia oleh Puskesmas. Ini alhamdulillah bermanfaat," katanya.
"Ada juga membuat pupuk dari kulit telur, dekorasi dari barang bekas serta biopori untuk menampung air," lanjutnya.
Saat Covid-19 lalu, hasil panen dari urban farming di gang tematik ini juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang sedang isolasi.