Meski Sudah Rampung dan Ujicoba 2 Arah, Pembangunan Flyover Kopo Masih Sisakan Masalah, Kata Kementerian PUPR

- 23 September 2022, 17:20 WIB
Ilustrasi Flyover Kopo di Kota Bandung.
Ilustrasi Flyover Kopo di Kota Bandung. /Pikiran Rakyat/Satira Yudatama/

Ketika pembebasan lahan dapat teratasi maka tidak akan terjadi penyempitan jalan yang membahayakan pengendara ketika akan masuk dan keluar Flyover Kopo.

Baca Juga: Seorang Nenek di Bojongloa Kidul Bandung Diduga jadi Korban Perampokan dan Pembunuhan

Sementara itu Kepala BBPJN Jakarta – Jawa Barat Wilan Oktavian menyebut pembangunan Flyover Kopo dimulai pada November 2020 dengan nilai kontrak Rp288,76 miliar yang dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Wilan menuturkan seluruh proses pembangunan rampung di minggu pertama September 2022. Untuk kemudian dilakukan serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO).

"Flyover ini memiliki panjang 1,3 km dan lebar 18 meter yang terdiri dari 4 lajur dan 2 jalur. Konstruksi flyover memiliki dua type gelagar, type PCU Girder bentang 46 m dan type PCI Girder bentang 43 m dengan pondasi yang digunakan type bore pile diameter 1.2 meter," jelasnya.

Baca Juga: Tak Mau Insiden di Progresif Terulang Jelang BRI Liga 1 Persib vs Persija, Manajemen Lakukan ini

Flyover Kopo dibangun bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yakni Jalan Soekarno-Hatta, di mana jalan ini merupakan jalur utama bagi para komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung.

Kawasan tersebut juga terdapat 2 persimpangan dan akses tol, yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja, sehingga kerap mengalami kemacetan.

Diharapkan, keberadaan Flyover Kopo nantinya dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan yang kerap terjadi di persimpangan Kopo, Cibaduyut dan Pasir Koja.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah