Selain mengurangi kemacetan di Kota Bandung, Tedy pun berharap budaya menggunakan transporatsi publik serta sepada di Kota Bandung kian diminati. Apalagi dengan menggunakan angkot akan menghidupkan kembali kehidupan ekonomi para supir angkot serta menghemat BBM. Namun, ia pun berharap ada pembenahan dari sisi keamanan serta kenyamanan untuk para pengguna jasa angkot.
"Diharapkan masyarakat mulai beralih ke transporasi publik dan mulai menggunakan sepeda dalam beraktiftas. Apalagi kalau bicara soal transporasi publik seperti angkot. Tentunya akan ada dampak positif terhadap ekonomi para supir angkot dan kita bisa menghemat konsumsi BBM kendaraan pribadi kita," tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung menerapkan kebijakan ganjil genap seiring tingginya kasus Covid-19 di Kota Bandung dengan status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarkaat (PPKM) level 3 pada awal tahun 2022. Pada saat itu, penerapan ganjil genap berlaku di 5 gerbang tol yakni GT Pasteur, GT Pasir Koja, GT Kopo, GT Buah Batu dan GT Moch Toha. Sementara 5 ruas arteri ada di titik perbatasan yakni Jalan Cibeureum, bundaran Cibiru, Jalan Setiabudi (Terminal Ledeng), Dago dan jalan Sapan.***