DPRD Kota Bandung Tawarkan Sejumlah Solusi Agar Cegah Warga Terjerat Pinjol

- 6 Oktober 2021, 16:25 WIB
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan memberikan sambutan dalam acara Focus Discussion Group (FGD) Satgas Antirentenir, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Rabu 6 Oktober 2021
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan memberikan sambutan dalam acara Focus Discussion Group (FGD) Satgas Antirentenir, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Rabu 6 Oktober 2021 /Dok DPRD Kota Bandung.

PRFMNEWS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung menawarkan sejumlah solusi agar mencegah warga terjerat pinjaman online (Pinjol).

Sejumlah solusi tersebut disampaikan Ketua DPRD Kota Bandug Tedy Rusmawan ketika memberikan sambutan dalam acara Focus Discussion Group (FGD) Satgas Antirentenir di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Rabu 7 Oktober 2021.

Acara FGD Satgas Antirentenir Kota Bandung itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Tedy Rusmawan menyatakan, Kota Bandung harus terus menyiapkan serangkaian strategi untuk memutus rantai pengaruh rentenir di tengah masyarakat. Kini, ancaman jeratan hutang berbunga tinggi pada warga semakin meningkat.

Baca Juga: Vaksinasi Pedagang Pasar di Bandung Rendah, Perumda: Takut Panas Dingin, Takut Vaksin Belum Halal

Desakan masyarakat untuk berhutang terpicu oleh semakin mudahnya akses pinjaman yang tersedia di sekitar. Jika sebelumnya warga tergiur kemudahan pencairan dari rentenir door to door, atau bank keliling, saat ini telah marak kecepatan perolehan dana dari layanan pinjaman online, atau biasa dikenal dengan istilah pinjol.

Ditegaskan Tedy Rusmawan, ruang gerak pinjol ini yang harus betul-betul mampu disiasati Pemkot Bandung dan Satgas Antirentenir. Sebab, para debitur yang terjerat hutang pinjol merupakan korban yang terkena sasaran promo melalui layanan digital atau aplikasi ponsel.

Kondisi ini, kata Tedy Rusmawan, terjadi di hampir seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Pemerintah pusat telah menetapkan darurat jerat pinjol. Kemudahan mengakses layanan digital menjadi salah satu pintu masuk godaan pinjol merangsek ke tengah publik, termasuk di tengah masa sulit pandemi.

“Di tingkat pusat sudah ada istilah darurat jerat pinjol dan dibentuk Satgas Waspada Investasi. Di Kota Bandung menjadi PR bagi kita terkait aplikasi yang bisa diunduh mudah ini. Perlu edukasi yang lebih gencar,” ujarnya.

Baca Juga: Jabar Peringkat 1 Perolehan Medali PON Papua, Ridwan Kamil Malah Sindir Persib: Tong Juara Remis Wae

Merespons kondisi ini, Tedy Rusmawan meminta adanya penguatan sinergi antara Pemerintah Kota Bandung dengan Satgas Antirentenir untuk menambah serangkaian kegiatan dan edukasi bagi masyarakat.

“Untuk mengatasi jerat hutang pinjol ini perlu upaya sinergi antara Pemkot Bandung, Satgas Antirentenir, pihak kepolisian, hingga bank Bandung yang mudah-mudahan bisa saling support,” ucapnya.

Melalui FGD tersebut, Tedy Rusmawan berharap seluruh unsur yang terlibat untuk menutup ruang gerak rentenir dan pinjol bisa meningkatkan kapasitasnya, terutama soal mencermati siasat sejumlah promo pinjaman yang menjerumuskan rakyat ke dalam jeratan hutang.

Tedy Rusmawan juga menyumbang saran agar koordinasi satgas ikut menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tingkat provinsi dan tingkat kota. Keberadaan Baznas bisa ikut menyokong dana darurat di saat satgas menangani kasus-kasus warga yang terjerat hutang rentenir dan pinjol.

Baca Juga: Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor, Tim DT Peduli Datang Langsung ke Luwu Sulawesi Selatan

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan berikan sejumlah solusi agar mencegah warga terjerat pinjol
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan berikan sejumlah solusi agar mencegah warga terjerat pinjol /Dok Humas Bandung.

Tedy Rusmawan menuturkan, pendanaan darurat ini perlu didorong ke Baznas atau pihak lain karena boleh jadi warga yang menghadapi penyitaan oleh rentenir butuh waktu untuk memenuhi pembiayaan. Baznas tingkat kota dan provinsi bisa disinergikan agar ada solusi yang konkret.

“Dalam konteks zakat, yang berhutang ini termasuk gharimin yang harus dibantu. Kami di DPRD siap terus berkomunikasi. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa membantu masyarakat, terutama di tengah kondisi Covid-19 yang melanda saat ini,” tandasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: DPRD kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah