Kasus Covid-19 Melandai, Pemerintah Kota Bandung Tetap Hati-hati Terapkan Relaksasi

- 1 Oktober 2021, 19:50 WIB
Wali Kota Bandung Oded M Danial saat memimpin Rapat Terbatas penanganan Covid-19 dan Pembelajaran Tatap Muka di Balai Kota Bandung, Jumat 1 Oktober 2021
Wali Kota Bandung Oded M Danial saat memimpin Rapat Terbatas penanganan Covid-19 dan Pembelajaran Tatap Muka di Balai Kota Bandung, Jumat 1 Oktober 2021 /Humas Bandung.


PRFMNEWS - Pemerintah Kota Bandung tetap berhati-hati memberikan relaksasi meski kasus Covid-19 terus melandai.

Hal itu berkaitan dengan pengendalian dan penanganan Covid-19 yang tak mengendur.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengungkapkan, pelonggaran lebih luas akan diberikan pada sektor pariwisata.

Oded menyatakan Pemerintah Kota Bandung juga akan mencoba memulai buka kembali museum-museum yang ada di wilayah Kota Bandung.

Baca Juga: Hati-hati Ada Oknum Debt Collector yang Tetap Tagih Cicilan Padahal Kendaraan Sudah Lunas

Meski begitu, Oded memastikan protokol kesehatan terkait prosedur pelaksanaan operasional harus ketat.

Sebab Oded enggan kecolongan kasus positif aktif kembali meningkat akibat pengawasan yang kurang ketat di sektor pariwisata.

"Ada beberapa hal kita berikan relaksasi. Barang kali uji coba perluasan tempat wisata. Insyaallah dengan prinsip kehati-hatian dan memperketat prokes," ungkap Oded usai menggelar rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19 di Balai Kota Bandung, Juma 1 Oktober 2021.

Oded menuturkan, sejumlah pembatasan tetap diberlakukan yang disesuaikan antara Instruksi Menteri Dalam Negri (Inmendagri) dengan kondisi Kota Bandung.

Seperti halnya pelaksanaan kegiatan meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) serta pernikahan yang hanya boleh dihadiri 20 orang per sesi, masih mengikuti Inmendagri.

Baca Juga: Lawan PSM, Persib Pakai Jersey Utama

"Pernikahan juga harus ada rekomendasi dari satgas, karena ini demi kehati-hatian. Museum juga akan beri relaksasi. Kemudian kapasitas MICE tetap dibatasi," ucap Oded.

Menurut Oded, kebijakan pengaturan lalu lintas juga akan tetap diberlakukan di Kota Bandung. Pasalnya dari hasil laporan dari kepolisian, penerapan ganjil genap cukup mampu menekan volume kendaraan yang masuk ke Kota Bandung.

Untuk pelaksanaan konser secara terbuka di Kota Bandung, Oded menyatakan, hal itu masih riskan.

Hasil kajian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung juga menunjukan bahwa konser musik tetap berpotensi besar menjadi sumber klaster penyebaran Covid-19.

"Konser ruang terbuka sesuai usulan dari Disbudpar masih belum disepkati. Kalau kelanjutan ganjil genap ini diputuskan, dalam dua pekan ke depan tetap dilaksanakan. Karena kita tidak mau euforia dan menjaga kehati-hatian," tegas Oded.

Perihal evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, Oded menyebut sejauh ini berjalan cukup lancar. Di samping protokol kesehatan ketat, salah satu syarat yang harus menjadi perhatian utama yakni izin orang tua.

Baca Juga: VIDEO: Kereta Api Gilas Motor yang Parkir di Tengah Rel

"Evaluasi PTM terbatas, hasil pantauan di lapangan masih ada pro kontra dari orang tua. Karena ada pro kontra ini tetap kita berikan keleluasaan kepada orang tua murid. Ketika tidak ada izin orang tua, maka tidak boleh," paparnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ini akan dilakukan tes acak di lingkungan sekolah. Hal ini untuk melihat kondisi terkini setelah dijalankan PTM Terbatas

"Jadi itu 10 persen dari sekolah yang sudah diizinkan PTMT. Nanti dari hasil random kalau di bawah 1 persen di-tracing (dilacak) kontak erat. Kalau 1-5 persen itu satu rombongan belajar dilacak, tapi kalau di atas 5 persen itu sekolahnya ditutup," ungkap Yana.

Sementara itu terkait relaksasi tempat wisata dan museum, Yana menyatakan tempat-tempat yang mulai diberi kelonggaran beraktivitas akan dilengkapi dengan aplikasi PeduliLindungi untuk memudahkan pengendalian pengunjung.

"Di semua yang akan diberi relaksasi, PeduliLindungi harus digunakan. Karena bisa diketahui status pengunjung, termasuk jumlahnya," papar Yana.

Baca Juga: Tim Futsal Jabar Masuk Final PON Papua Usai Kalahkan NTB dengan Skor Tipis 1-0

Yana menambahkan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi sangat memungkinkan dilakukan di Kota Bandung yang saat ini cakupan pemberian vaksinnya sudah cukup luas.

Terhitung per 30 September 2021, pemberian dosis pertama mencapai 85,02 persen dan dosis kedua 57,42 persen.

"Kita percaya diri menerapkan itu karena proses vaksinasi Kota Bandung sudah luar biasa. Itu juga diharapkan mendorong orang yang tadinya tidak mau divaksin untuk mau divaksin," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah