Mau Ikut Uji Klinis Vaksin Fase 3 Covid-19 Anhui? Daftar Via Link Berikut Ini

- 17 Februari 2021, 18:33 WIB
Ilustrasi uji klinis fase 3 Covid-19 Anhui
Ilustrasi uji klinis fase 3 Covid-19 Anhui /Dok Unpad.

PRFMNEWS - Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui Fakultas Kedokteran akan kembali melakukan uji klinis fase 3 untuk vaksin rekombinan Covid-19 (virus corona) yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.

Pelaksanaan uji klinis fase 3 Covid-19 Anhui ini rencananya akan dilakukan mulai awal Maret 2021.

Pendaftaran uji klinisi fase 3 vaksin Covid-19 Anhui pun telah dibuka oleh Unpad. Sedikitnya 6 Rumah Sakit di wilayah Bandung bekerjasama dengan Unpad untuk melaksanakan uji klinis.

Baca Juga: Pendaftaran Calon Relawan Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 Anhui hanya Dibuka Bagi Warga Bandung Raya

Baca Juga: Polresta Bandung Amankan Pelaku Pemukulan Terhadap Anak, DP2KBP3A : Emosi Karena Berbicara Kasar

Baca Juga: Data Terbaru Penanganan Corona Indonesia Per 17 Februari 2021 : Pasien Sembuh Bertambah 8.002 Orang

Adapun 6 Rumah Sakit yang membukan pendaftaran uji klinis vaksin fase Covid-19 Anhui yakni RSHS, RS Immanuel, RS Advent, RS Al Ihsan, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limitjati.

Berikut ini link pendaftaran uji klinis fase 3 Covid-19 Anhui di 6 Rumah Sakit di Bandung :

RSHS
https://bit.ly/pendaftarancalonsubjekanhui


RS Immanuel
https://bit.ly/FKCSP_RSI


RS Advent
https://tinyurl.com/vaksinanhui


RS Al-Ihsan
https://bit.ly/PENDAFTARAN_PENELITIAN_VAKSIN_2021


RS Unggul Karsa Medika
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSceqjazA9Uo6cj3_x9X8FBAOy03Rf_GrThk9G0yeuRCDu2Iw/viewform?usp=pp_url


RSIA Limijati
https://forms.gle/KuCA9uLd2ibaTPX67

Seperti diketahui Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical merupakan produsen vaksin asal Tiongkok.

Salah satu produk yang sudah dihasilkan adalah vaksin meningitis yang sudah dipakai untuk jemaah haji dan umroh di Indonesia.

Peneliti utama uji klinis fase III vaksin rekombinan Covid-19 Anhui, Rodman Tarigan menjelaskan, uji klinis fase III ini akan melibatkan 4.000 relawan.

Baca Juga: Akhiri Jabatan Sebagai Bupati Bandung, Dadang Naser Tanam Pohon Kurma

Baca Juga: Sebuah Pesantren di Kota Tasikmalaya Di-Lockdown Usai 380 Orang di Sana Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca Juga: Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Masih Tunggu Putusan Sengketa Pilkada di MK

Berbeda dengan jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac, Anhui mengembangkan jenis vaksin rekombinan atau sub unit protein.

Artinya, platform vaksin ini diambil dari spike glikoprotein atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat disuntikan ke tubuh manusia. Ini berbeda dengan jenis vaksin Sinovac yang diambil dari virus yang dimatikan.

“Kita menyasar target relawan dari nonkesehatan,” ujar Rodman dalam keterangan resmi Unpad, Rabu 17 Februari 2021.

Vaksin rekombinan Covid-19 Anhui sendiri sudah menjalani uji klinis fase I dengan mengikutsertakan 50 subyek penelitian dan uji klinis fase II dengan 900 subyek penelitian. Hasil dari dua uji klinis ini diklaim aman dan memberikan kekebalan yang tinggi.

Untuk uji klinis fase III, Unpad mendapat kepercayaan langsung dari PT BCHT Bioteknologi Indonesia, selaku Perusahaan Penanaman Modal Asing dari Anhui sebagai perguruan tinggi Indonesia yang akan menjalankan penelitian uji klinis fase III. Ini berarti, Unpad sudah 2 kali dipercaya sebagai perguruan tinggi penguji klinis fase III untuk vaksin Covid-19.

Baca Juga: CEK FAKTA: SBY Beri Restu Anies Baswedan Menuju RI 1? Simak Faktanya

Baca Juga: BNPB Resmikan Ruang Pusdalops Wisnu Widjaja

Selain Indonesia, uji klinis fase III vaksin rekombinan Covid-19 Anhui sendiri akan dilakukan di negara Uzbekistan, Ekuador, Pakistan, dan Tiongkok.

Sementara di Indonesia sendiri, uji klinis akan dibagi ke dalam dua wilayah, yaitu Jakarta dan Bandung. Kota Bandung sendiri akan mengikutsertakan sebanyak 2.000 relawan.

Rodman menuturkan, penelitian uji klinis fase III vaksin rekombinan Covid-19 Anhui sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik RS Hasan Sadikin dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pendaftaran relawan sudah dibuka hingga 31 April mendatang.

Relawan uji klinis sendiri ditargetkan berusia 18 tahun ke atas serta tanpa batasan maksimal usia.

 

“Artinya di atas 60 tahun boleh ikut menjadi relawan,” imbuh Rodman.

Relawan sendiri dipastikan bukan penerima atau relawan uji klinis vaksin Sinovac. Selain itu, tim juga akan memastikan bahwa relawan tidak positif Covid-19.

Pada prosesnya, relawan akan mendapatkan vaksin atau plasebo (vaksin kosong). Bagi relawan penerima plasebo akan mendapatkan vaksin setelah proses uji klini selesai.

Setiap relawan akan menjalani 3 kali penyuntikan. Setiap penyuntikan akan dilakukan per satu bulan dan akan dilakukan pemantauan selama 14 bulan. Tim akan melihat bagaimana tingkat kekebalan, keamanan, dan efikasinya.

 

Baca Juga: Muncul Dugaan Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Kapolsek Astanaanyar Diamankan Polda Jabar

Baca Juga: Pandemi Picu Peningkatan Jumlah Pernikahan Anak, KPAI : Banyak yang Putus Sekolah

Baca Juga: Kronologi Klaster Pesantren di Tasikmalaya, Bermula dari Satu Orang Menjadi 380 Terkonfirmasi Positif Corona

“Kita berharap efikasinya bisa di atas standar WHO, mudah-mudahan bisa melebihi vaksin Sinovac,” ujar Rodman.

Selanjutnya, hasil pemantauan pertama direncanakan akan diserahkan ke BPOM pada September 2021. Diharapkan, BPOM akan mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan vaksin terhitung pada September dan paling lambat Desember 2021.

Lebih lanjut Rodman mengatakan, uji klinis fase 3 vaksin rekombinan Covid-19 Anhui ini merupakan upaya antisipasi untuk memenuhi kebutuhan pemerintah akan vaksin Covid-19.***

 

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Unpad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah