Permasalahan Banjir di Kota Bandung Dinilai Sangat Kompleks, Pemkot Harus Segera Lakukan Hal Ini

- 25 Desember 2020, 23:12 WIB
Situasi banjir di depan Mall BTC, Kota Bandung, Kamis 24 Desember 2020 petang
Situasi banjir di depan Mall BTC, Kota Bandung, Kamis 24 Desember 2020 petang /Twitter @syifanrl

 

PRFMNEWS - Wali Kota Bandung Oded M. Danial meminta masyarakat mengikuti saran dari pemerintah untuk tidak tinggal pada bangunan yang dibangun di bantaran sungai.

Hal itu disampaikannya menindaklanjuti kejadian robohnya tiga rumah di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar yang tergerus arus sungai Citepus pada Rabu 22 Desember 2020 lalu.

Menurut Oded, bangunan yang dibangun di bantaran sungai berpotensi tergerus aliran sungai.

Selain itu, bangunan itu pun membuat aliran sungai tersumbat yang bisa mengakibatkan banjir.

Menanggapi hal itu, Praktisi Perumahan dan Permukiman dari Planologi Unisba, Egi Hergiana menilai persoalan banjir di Kota Bandung sangat kompleks.

Tidak sesederhana meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk pindah.

"Problemnya tidak sesederhana ketika warga diminta pindah, tidak hanya problem secara fisik, tapi ini kompleks," kata Egi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 25 Desember 2020.

Baca Juga: Update Covid-19 per Kecamatan di Kota Bandung: Geser Sukajadi, Kasus Positif di Andir Paling Banyak

Baca Juga: Angkanya Terus Melonjak, Ini Update Terbaru Kasus Corona di Jabar per 25 Desember

Baca Juga: Angkanya Terus Melonjak, Ini Update Terbaru Kasus Corona di Jabar per 25 Desember

Persoalan pemukiman di bantaran sungai ini ungkap Egi menjadi salah satu masalah yang umumnya terjadi di kota besar.

Karena kondisi ekonomi, masyarakat kurang mampu memilih tinggal di bantaran sungai yang padahal dalam aturan, hal itu tidak diperbolehkan. 

Dia pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk segera membuat konsep yang efektif.

Menurutnya harus ada konsep kuat terutama dalam hal penataan daerah aliran sungai (DAS).

"Harus ada konsep kuat bagaimana penataan DAS jadi salah satu hal yang diprioritaskan. Karena kondisi ke depan ini persoalan banjir, bagaimana menata air di Bandung akan semakin parah sepertinya," sambungnya.

Selain konsep penataan DAS, Pemkot Bandung juga diminta melakukan penataan pemukiman, agar nantinya tidak ada lagi warga yang tinggal di bantaran sungai.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 di Inggris Mengkhawatirkan, Pemerintah Diminta Lakukan Langkah Tegas Ini

Baca Juga: Menkes Budi Beri Penegasan Soal Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pada Masa Libur Nataru

Baca Juga: Seorang Warga Meninggal Dunia Akibat Tertimpa Dahan Pohon yang Terpental dari Kap Mobil di Cisangkuy

Baca Juga: Kumpulan 21 Ucapan Selamat Tahun Baru 2021, Cocok Buat Status Medsos WA, IG, Twitter

Egi menambahkan, persoalan banjir di Kota Bandung ini menjadi masalah bersama metropolitan Bandung Raya.

Pasalnya, banjir di Kota Bandung terjadi lantaran masifnya pembangunan di kawasan Bandung utara yang masuk daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Masifnya pembangunan di daerah atas, membuat daerah resapan air terganggu, dan imbasnya aliran air tidak tertampung dan menyebabkan banjir di Kota Bandung.

Dia pun meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat turut serta dalam mengatasi persoalan klasik ini.

"Tentu masalah rumit ini harus diselesaikan dengan bantuan Pemprov, karena ini menyangkut metropolitan Bandung Raya," pungkasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x