Baca Juga: Berubah! Kini Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Wajib Tunjukan Hasil Rapid Test Antigen
Baca Juga: Mengejutkan! 3 Kontestan Indonesian Idol 2020 Mengundurkan Diri Karena Hal Ini
Pada kolam ini, Pemkot Bandung mengoptimalisasinya dengan menambahkan kabut dan instalasi saringan. Hal itu untuk menjadikan air yang masuk ke kolam menjadi lebih jernih.
Kabut yang dihasilkan bukan hanya serupa asap, tapi juga diberikan relaksasi. Hanya saja, kabut yang dibuat bukan hasil proses kimia tapi menggunakan pendekatan proses fisika melalui mist technology.
Kabut ini dibuat dengan memanfaatkan pompa bertekanan tinggi untuk menekan air melalui nozzle berdiameter nano.
Baca Juga: Daftar Stasiun KA yang Sediakan Layanan Rapid Test Antigen, Salah Satunya Kiaracondong
Baca Juga: Sudah Akhir Desember, Segera Cek Pencairan BLT UMKM Rp2,4 Juta dengan Cara Ini
Sehingga menghasilkan butiran sangat kecil. Air yang digunakan berasal dari air tanah yang diambil langsung secara terpisah dari aliran sungai, guna memastikan keamanannya.
"Saya harap bisa memberikan manfaat untuk warga Kota Bandung minimal fungsi kolam retensi ini yang pertama. Sehingga insyaallah bisa meminimalisir banjir di hilir," pungkasnya.
Oded memastikan, Pemkot Bandung akan terus menata kolam retensi dan aliran sungai.