PRFMNEWS - Viral di media sosial adanya keluhan orang tua siswa di salah satu SD Negeri di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dibebankan dengan biaya bantuan untuk pembelian kursi dan meja untuk proses belajar mengajar.
Salah seorang orang tua siswa di SD Negeri di Cipeundeuy yang tak mau disebutkan namanya menjelaskan bahwa awalnya semua kelas dilengkapi dengan kursi dan meja.
Namun saat setelah renovasi, ada beberapa kelas yang tidak dilengkapi dengan kursi dan meja hingga proses belajar mengajar beralaskan karpet.
Baca Juga: 7 Minggu Jelang Pensiun, Ridwan Kamil Berharap Pencapaiannya Sebagai Gubernur Jawa Barat Diapresiasi
"Setelah ada renovasi mungkin tahun kemarin itu ada beberapa kelas yang enggak ada kursi mejanya, terus kemarin-kemarin pas waktu anak-anak masuk sekolah otomatis ada beberapa kelas yang tidak ada kursi dan mejanya," kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Selasa, 18 Juli 2023 kemarin.
Lalu tiba-tiba saat anaknya masuk sekolah Senin kemarin, tiba-tiba ada pemberitahuan permintaan sumbangan untuk pembelian kursi dan meja yang dirasa memberatkan sebagian orang tua siswa.
"Kita sebagai orang tua bukannya gak mau anak menjadi nyaman, tapi kita mendorong supaya disdik memperhatikan ke bawah, lebih memperhatikan fasilitas anak-anak harusnya kemarin sebelum masuk sudah siap," sebutnya.
Baca Juga: Pemkot Hadirkan Ruang Publik yang Juga Jadi Ruang Konservasi di Kawasan Cikendi
Klarifikasi Disdik KBB
Terkait persoalan ini, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan KBB, Wawan Hernawan menyampaikan bahwa sebenarnya bantuan untuk SD tersebut sudah diberikan tinggal menunggu proses pengadaan barang dan jasa.
"Tidak seperti yang lagi viral. Pada intinya dinas pendidikan Kabupaten Bandung Barat itu sudah memprioritaskan bantuan kepada SDN 1 Cipeundeuy Kecamatan Padalarang ini, jadi tinggal menunggu proses pengadaan barang dan jasanya," tegas Wawan saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Selasa kemarin.
Proses pengadaan ini, kata Wawan, sudah memasuki tahapan input pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP).
Baca Juga: Diduga Mogok, Truk Tertabrak Kereta di Semarang hingga Meledak
"Jadi proses pengadaan barang dan jasa ini sekarang itu lagi proses input SiRUP, jadi memang sudah diprioritaskan," tegasnya.
Wawan menyebutkan pihak kepala sekolah SD tersebut sudah menyampaikan kekurangan mebel untuk dua ruangan kelas sejak Januari lalu dan langsung ditanggapi pihaknya dengan memberikan anggaran dan pemrosesan pengadaan barang dan jasa.
"Karena proses pengadaan barang dan jasa tidak membeli langsung bayar langsung kirim karena ada beberapa tahapan," jelasnya.
Wawan menyampaikan, melihat proses yang ada ditargetkan meja dan kursi bagi SD tersebut bisa terpenuhi paling lambat 3 hingga 4 minggu lagi.***