PRFMNEWS - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menanggapi Surat Cinta Untuk Bandung yang ditulis mengatasnamakan warga Bandung Raya atas keluh kesah berbagai permasalahan di Kota Kembang.
Dalam surat cinta itu tertulis curhatan warga yang merasa Bandung sedang tidak baik-baik saja dan diasa tidak nyaman untuk warganya.
Masalah kemacetan, banjir, hingga angka kriminalitas begal dan geng motor yang marak terjadi akhir-akhir ini menjadi hal yang diresahkan warga dalam surat cinta tersebut.
Meresponsnya, Yana mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang telah membuat surat cinta itu karena mengingatkan dirinya untuk terus memperbaiki kota.
Namun menurutnya, memperbaiki sebuah kota tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus bersama-sama antara warga dan pemerintah.
"Terimakasih, mengingatkan kita untuk terus memperbaiki kota kita, tapi dilakukan sama-sama, nggak bisa sama pemerintah sendiri, hayu warganya juga," kata Yana, Rabu 14 Desember 2022.
Baca Juga: Jabatan Yana Mulyana Sebagai Wali Kota Bandung Berakhir September 2023, Pemkot Mulai Bahas RPD
Yana juga menyebut adanya surat cinta itu mengartikan bahwa warganya pun cinta dengan Kota Bandung.
"Surat cinta mah wajar atuh, berarti warganya cinta sama kotanya," tuturnya.
Salah satu isi surat cinta itu menyoroti pembangunan Flyover yang dinilai bukan solusi untuk mengatasi kemacetan. Sebab masalah utamanya adalah Kota Bandung tidak punya transportasi umum yang memadai sejak dahulu.
Baca Juga: Hasil Survei Sebut Kepuasan Publik Meningkat Terhadap Kinerja Yana Mulyana
Terkait ini, Yana mengatakan, Flyover hanyalah salah satu ikhtiarnya untuk menyelesaikan kemacetan. Sebab, untuk menambah ruas jalan di Kota Bandung sangat sulit dilakukan.
"Bagaimana pun Kota Bandung mah sulit nambah ruas jalannya, satu-satunya mungkin perbanyak Flyover, kurangi titik macet, rekayasa, daripada tidak kita lakukan sama sekali," ucap Yana.
Baca Juga: Yana Mulyana Sebut UMK Bandung Disepakati Naik 9,65 Persen
Pemkot Bandung juga kata Yana tentunya akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik. Namun sebelum itu, harus mengintegrasikan terlebih dahulu supaya penumpang merasa nyaman dan aman.
"Tentunya ke depan kita dorong transportasi publik, tapi kita intregasikan dulu supaya nyaman, aman, baru nanti kita dorong warga gunakan transportasi publik," bebernya.***