Waspadai Penyebab Polio Mendadak, Dinkes Kota Bandung Minta Masyarakat Disiplin Lakukan Upaya Pencegahan

25 November 2022, 09:40 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian ditemui di Balai Kota Bandung hari ini Rabu, 23 November 2022. /Tommy Riyadi/prfmnews

PRFMNEWS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung meminta masyarakat mewaspadai kasus polio atau lumpuh layuh mendadak yang dipicu sejumlah penyebab, seperti terjadi di Aceh.

Kewaspadaan terjadinya kasus polio mendadak ini ditegaskan Dinkes Kota Bandung mengingat kondisi tersebut di Aceh telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian menyatakan hingga kini kasus polio mendadak yang lebih rentan terjadi pada anak usia di bawah 15 tahun ini tidak ditemukan di Kota Bandung.

Baca Juga: Ada KLB Polio di Aceh, Pemkot Bandung Jalankan Arahan dari Kemenkes

Meski demikian, mewaspadai penyebab lumpuh layuh mendadak ini tetap wajib dilakukan oleh masyarakat di Kota Bandung dengan melakukan sejumlah upaya pencegahan.

Terlebih, kata Anhar, Kemenkes sudah membuat surat edaran sebagai pedoman kepada para tenaga kesehatan (nakes) untuk bantu masyarakat mencegah penularan virus polio mendadak ini.

Anhar menyampaikan bahwa surat edaran Kemenkes bagi para nakes ini terbagi menjadi dua, yakni untuk penanganan di wilayah Aceh dan luar Aceh.

"Untuk di luar Aceh, tindakan yang harus dilakukan adalah menguatkan tracing Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan lumpuh layuh mendadak yang terjadi pada usia di bawah 15 tahun," jelasnya.

Baca Juga: Putaran Pertama Liga 1 Akan Dilanjutkan Pada 2 Desember dengan Sistem Bubble dan Tanpa Penonton

Surveilans AFP merupakan bagian dari upaya awal mencegah penularan virus polio dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok anak rentan terinfeksi virus penyebab lumpuh layu ini secara menyeluruh.

Sehingga ia mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung ketika menemukan anak mengalami sejumlah gejala yang mengarah polio mendadak agar segera melaporkan ke puskesmas terdekat.

"Kalau masyarakat menemukan ada siapapun yang tiba-tiba kakinya lemas dan lumpuh bukan karena kekerasan atau kecelakaan, segera lapor ke puskesmas. Kami akan melakukan tindakan pengambilan sampel lumpuh layuh akut," pesannya.

Sebab, menurutnya, hasil tracing Surveilans AFP yang diminta Kemenkes untuk terus digencarkan ini sangat tergantung kepada sejauh mana masyarakat mau melaporkan kasus polio mendadak.

Baca Juga: Pemkot Bandung Segera Tertibkan PKL di 5 Zona Merah Utama, Termasuk Jalan Sukajadi Sekitar RSHS

Lalu, upaya selanjutnya yakni penguatan imunisasi vaksinasi polio. Maka dari itu, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi polio terhadap anak mereka.

"Kalau vaksinasi lengkap, kekebalan kelompok terbentuk. Sehingga, jika virus polio masuk ke tubuh pun tidak akan masalah," ujarnya.

Ia menekankan upaya pencegahan berikutnya yakni kebiasaan mencuci tangan pakai sabun atau minimal menggunakan hand sanitizer sebelum beraktivitas, serta disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Langkah tersebut menurutnya bukan hanya mencegah penularan Covid-19, namun juga untuk mencegah polio.

Baca Juga: Bejat! Seorang Ayah Cabuli Anak Tirinya saat Sedang Tidur

Terkait penyebab, Anhar memaparkan bahwa polio merupakan penyakit yang cara penularan virusnya fekal-oral atau melalui tinja masuk ke mulut.

Penularan fekal-oral bisa terjadi kalau kondisi lingkungan masyarakat tidak bersih, seperti banyak sampah dan lalat.

"Bisa juga karena kotoran dibuang sembarangan. Lalatnya hinggap di kotoran lalu pindah ke makanan. Atau cuci tangan tidak pakai sabun kalau mau makan," terangnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler