Sudah Tau Belum? RSKIA Kota Bandung Berubah Nama, Fungsinya juga Berubah

11 Januari 2022, 17:15 WIB
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat meninjau RSUD Bandung Kiwari hari ini Selasa, 11 Januari 2022. /Tommy Riyadi/prfmnews

PRFMNEWS - Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung resmi berubah nama.

Perubahan nama RSKIA Kota Bandung diresmikan Pemerintah Kota Bandung pada hari ini, Selasa 11 Januari 2022. Tak hanya nama, fungsi RSKIA Kota Bandung juga berubah.

RSKIA Kota Bandung kini resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari.

Baca Juga: Yana Mulyana Ikut Parodikan Lagu Noah jadi 'Yang Ngahalangan', Netizen Bilang Begini

Peresmian dan perubahan nama ini dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

Transformasi ini merupakan jawaban dari Pemkot Bandung untuk percepatan layanan kesehatan di Kota Bandung Sebagai informasi, operasional RSKIA Bandung dimulai sejak 5 Januari 2020. Pada perjalanannya, RSKIA Bandung sempat menjadi Rumah Sakit khusus Covid-19.

Yana menyebut, transformasi RSUD Bandung Kiwari sejalan dengan percepatan layanan yang ada di dalamnya. Bila sebelumnya rumah sakit ini dikhususkan untuk Ibu dan Anak saja, kini RSUD Bandung Kiwari sudah bisa melayani pasien dengan kategori dewasa alias umum.

Baca Juga: Begini Kondisi Empat Pasien Omicron di Kabupaten Bandung yang Jalani Perawatan di RSUD Al-Ihsan

“Mudah-mudahan dengan peningkatan ini, layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bandung jadi lebih meningkat,” ujar Yana di RSUD Bandung Kiwari, Jalan KH. Wahid Hasyim Bandung, 11 Januari 2022.

Ia juga menekankan fasilitas yang ada di rumah sakit ini didasarkan nilai kemanusiaan dan fungsi sosial. Oleh karena itu, pelayanan yang ada di rumah sakit dituntut pula untuk membina hubungan dengan masyarakat.

Setelah transformasi, RSUD Bandung Kiwari menghadirkan 3 kegiatan pelayanan: Instalasi Gawat Darurat (IGD), Pelayanan Rawat Jalan, dan Pelayanan Rawat Inap.

Baca Juga: Oknum Guru Pesantren di Kabupaten Bandung Cabuli Muridnya Sejak 2019, Begini Modus Jahatnya

Selain itu, ada 6 rencana penambahan lingkup kegiatan pelayanan pada poliklinik rawat jalan yang meliputi: spesialis ortopedi, spesialis mata, spesialis urologi, spesialis kedokteran jiwa, spesialis patologi anatomi, dan fertility center.

Soal fasilitas, RSUD Bandung Kiwari memiliki 12 lantai dan 2 lantai dasar (basement). Di lantai dasar 2, terdapat area laundry dan pemulasaran jenazah. Lalu di lantai dasar 1 terdapat instalasi gizi dan food court.

Lalu di lantai 1 terdapat laboratorium, instalasi radiologi termasuk di dalamnya CT Scan, panoramik, dan MRI. Data yang didapat Humas Bandung, laboratorium RSUD Bandung Kiwari dapat menyelesaikan 1.400 sampel PCR dalam 24 jam.

Baca Juga: Kasus Omicron Meroket Hingga 414 Orang, Menkes: 99 Persen Gejala Ringan

Di lantai 2 terdapat poliklinik rawat jalan dan instalasi farmasi dengan ketersediaan obat. Lalu di lantai 3 terdapat poli eksekutif rehabilitasi medik yang sudah mulai beroperasi.

Kemudian di lantai 4 terdapat fasilitas NICU dengan 15 tempat tidur, lalu PICU (fasilitas perawatan intensif pada anak) dengan total 4 tempat tidur lalu ada ruang ICU dengan fasilitas 18 tempat tidur dan ada pula ruang sterilisasi.

Lantai 5 bangunan RSUD Bandung Kiwari difungsikan sebagai ruang operasi. Terdapat 9 kamar operasi dengan ruang pemulihan sebanyak 20 tempat tidur.

Sedangkan lantai 6 bangunan ini difungsikan untuk ruang administrasi dan command center. Selain itu ada juga penempatan rekam medis dengan basis teknologi guna menghindari penumpukan berkas.

Baca Juga: Cerita Shin Tae-Yong Memilih Timnas Indonesia, Padahal Negara Ini Tawarkan Gaji Lebih Tinggi

Di lantai 7, ada ruang bersalin dengan fasilitas 20 tempat tidur lalu fasilitas Perinatologi dengan 40 tempat tidur.

Lantai 8 sampai 11 gedung ini difungsikan sebagai tempat rawat inap. Terdapat 36 kamar untuk pasien rawat inap kelas 2 dan 3 dan 18 kamar untuk pasien rawat inap kelas 1.

Fasilitas rawat inap di lantai 8 sampai 11 menghadirkan 6 tempat tidur untuk pasien rawat inap kelas 3, lalu 3 tempat tidur untuk pasien rawat inap kelas 2. Terakhir, lantai 12 difungsikan sebagai tempat rawat inap eksekutif.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Taat Tagore Diah R selaku Direktur RSKIA Bandung (kini RSUD Bandung Kiwari) menyebutkan, saat ini modernisasi sudah menjadi keharusan bagi rumah sakit manapun. Hal ini mencakup peralatan, fasilitas, maupun sumber daya manusianya.

“Kita lagi mengejar ke sana. Misalnya dari sisi rekam medik, sekarang banyak pakai teknologi untuk mengurangi berkas (fisik),” ungkap Taat.

Soal cakupan layanan kesehatan BPJS, Taat juga memastikan layanan ini dapat dinikmati tidak hanya oleh kalangan Ibu dan Anak saja, melainkan semua orang dewasa pun bisa menikmatinya.

“Dengan diubahnya (RSKIA menjadi RSUD Bandung Kiwari), semua bisa pakai BPJS dengan menunggu penyelesaian administrasi secepat mungkin. Maksimal dalam tiga 3 hari sudah bisa. Kalau untuk kelas umum non-BPJS, sudah bisa beroperasi dari sekarang,” ucapnya.

Dalam acara ini, diberikan pula santunan kepada 11 panti asuhan dan pondok pesantren di Kota Bandung. Sebanyak 11 penerima donasi menyimbolkan tanggal peresmian RSUD Bandung Kiwari yakni 11 Januari.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler