4 Fakta Mengejutkan Kasus Remaja Bandung Diperkosa dan Dijual untuk Open BO, Nomor 2 di Luar Dugaan

29 Desember 2021, 21:55 WIB
Ilustrasi, seorang gadis belia berusia 14 tahun di Bandung diculik, diperkosa, lalu dijual untuk dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK)./Pixabay/ Anemone 123 /

PRFMNEWS - Viral kasus remaja asal Bandung inisial TP (14) diculik, diperkosa, dianiaya, hingga dijual untuk open booking online (open BO) lewat aplikasi kencan MiChat, yang disebut dilakukan oleh 20 orang lebih pelaku.

Sedikitnya ada 4 fakta mengejutkan yang terungkap dari hasil wawancara on air Radio PRFM 107,5 News Channel dengan paman korban, Deni, pada Selasa, 28 Desember 2021 malam kemarin.

Berikut 4 fakta mengejutkan soal kasus remaja TP yang diculik hingga dijual untuk open BO lewat MiChat, menurut pengakuan Deni:

Baca Juga: Mimpikan Hal Ini Maka Ada Dosa Besar yang Belum Diampuni oleh Allah SWT, Syekh Ali Jaber: Ancaman Siksa Kubur

1. Kenal seorang pelaku dari Facebook

Menurut Deni, keponakannya itu (korban TP) kenal dengan seorang pelaku I (pria, 19) lewat Facebook. Korban dijemput I di dekat rumahnya untuk diajak main, pada Rabu, 15 Desember 2021 sore.

"Itu dia kenal kata korban kenal dari Facebook, dan pas dijemput juga orang tua pada nggak tahu karena ketemuannya di luar," ujar Deni.

Saat itulah, korban dibohongi dan diculik oleh I, kemudian dibawa ke suatu tempat yang diduga rumah kos milik I di kawasan Andir, Kota Bandung.

2. Keluarga korban sempat komunikasi dengan pelaku

Mengetahui anaknya tak pulang-pulang hingga malam hari, pihak keluarga lantas mencari korban. Saat itu, keluarga belum tahu jika anaknya telah diculik oleh I.

"Malamnya orang tua sudah nyari-nyari karena anaknya itu biasanya tak suka terlalu lama kalau main ke luar," kata Deni menjelaskan.

Dari hasil penelusuran keluarga, diketahui korban sempat berkenalan dengan seorang pria lewat Facebook, yang diketahui adalah pelaku I. Akhirnya keluarga pun mencoba bertanya kepada I melalui pesan di Facebook.

I pun membalas pesan tersebut, namun ia mengelak dan mengaku tak mengetahui keberadaan korban, yang sebenarnya ia sekap diduga di rumah kosnya.

Baca Juga: Kata Adi Hidayat, Ini Tips Anak Menghafal Al Quran Sejak Dini, Nomor 7 Sangat Penting

3. Dicekoki miras dan diperkosa

Ternyata, di hari penculikan tersebut, korban yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP itu langsung dipaksa melayani nafsu bejat pelaku lain yakni Deden (pria berumur 40 tahun).

"Pengakuan korban itu hari dan jamnya dia lupa, cuma dia pernah mengaku dibawa ke orang namanya Deden, dia itu ngaku dicekokin minuman (miras), terus dipaksa disuruh ngelayani dia, bahkan dia (Deden) melakukan dua kali kata korban," terang Deni.

Korban pun oleh pelaku yang diketahui lebih dari satu orang itu, disekap dan dipaksa menjadi pelayan nafsu bejat pria lain yang memesan lewat MiChat.

4. Tiga pelaku dijebak dan ditangkap

Tak kunjung ketahui kabar anaknya, Deni menyebut keluarga membuat poster orang hilang yang disebar di Facebook. Ini dilakukan berharap semakin banyak orang yang mungkin melihat keberadaan korban.

"Sempat orang tuanya nyebarin foto di Facebook bahwa kehilangan anak. Setelah tiga hari atau empat hari baru ada yang menginformasikan, bahwa dia pernah melihat korban," tuturnya.

Ternyata, orang yang melapor ke orang tua korban di Facebook itu adalah pria yang awalnya berencana mem-booking korban lewat MiChat.

Dari situlah, keluarga mengetahui keberadaan anaknya diculik dan dijual untuk open BO di aplikasi kencan tersebut.

Baca Juga: Polri Imbau Masyarakat Tidak Nobar, Ridwan Kamil Diagendakan Hadiri Nobar Final Piala AFF

"Yang dari Facebook itu ngasih tahu ke orang tuanya bahwa yang di foto itu, dilihatin tapi ini ada di akun MiChat," papar Deni.

Keluarga pun memutuskan menjebak para pelaku agar bisa menangkap mereka dan menyelamatkan anaknya, dengan berpura-pura menyewa korban.

"Saudara saya kan minta bantuan ke saya karena anaknya sudah nggak pulang-pulang seminggu, terus ini ada informasi katanya ada di akun MiChat dan mau ketemuan dan dibarengi sama saya," terangnya.

Setelah bersepakat dengan pelaku di aplikasi MiChat, akhirnya keluarga bisa menyergap pelaku dan menyelamatkan korban dibantu anggota Polsek Andir, pada 23 Desember 2021.

Dari penangkapan yang berlokasi di rumah kos pelaku di Jalan Halteu Utara, Andir, Kota Bandung itu, tiga orang pelaku yakni I (pria, 19), L (wanita, 17), dan S (pria, 19) berhasil ditangkap.

Baca Juga: GGM jadi Pusat Kegiatan Kepemudaan di Kota Bandung, Ini Lokasinya

Ketiga pelaku inilah yang diketahui menyekap dan menjual korban untuk prostitusi online di aplikasi MiChat.

"Kemarin waktu hari kejadian ditangani Polsek Andir, dari Polsek Andir karena ada penanganan khusus di bawah umur maka dilimpahkan ke Polrestabes Bandung," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler