Tempat Isolasi Mandiri Kota Bandung Penuh, Pemkot Siapkan 2 Hotel

20 Februari 2021, 08:05 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat ditemui di Balaikota Bandung, Jumat 29 Januari 2021. /TOMMY RIYADI/PRFMNEWS

PRFMNEWS - Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan pihaknya terus menambah tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.

Saat ini kata Ema, tempat isolasi mandiri tidak bergejala penuh 100 persen. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, ia mengaku telah menyiapkan dua hotel untuk lokasi isolasi mandiri.

“Tempat isoman tidak bergejala masih penuh 100 persen, tapi kita sudah menambah 2 hotel. Hotel V ada 130 kamar dan hotel F ada 40 kamar,” katanya, Jum'at 19 Februari 2021.

Baca Juga: Dalam Pertemuan dengan Teten Masduki, Shopee Katakan Bahwa Pedagang UMKM di Platform Mencapai 97 Persen

Baca Juga: Daftar 10 Kecamatan Kota Bandung dengan Kasus Positif Aktif Corona Tertinggi, Coblong Paling Atas

Ema melanjutkan, kasus Covid-19 di Kota Bandung sendiri dalam beberapa pekan terakhir masih tergolong tinggi.

Dari hasil evaluasi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus positif aktif di Kota Bandung. Di antaranya, disiplin masayarakat dalam menerapkan protokol kesehatan cenderung menurun.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini Tayang Pukul 19.30 WIB, Berikut Jadwal TV RCTI Sabtu 20 Februari 2021

“Baik itu memakai masker, maupun menjaga jarak dan dan relatif sulit menghindari kerumunan. Kemudian relatif sulit orang untuk mengendalikan diri sendiri untuk membatasi mobilitas. Selalu saja tidak ingin di rumah,” terangnya.

Di samping itu, peningkatan tersebut juga karena Pemkot Bandung masif melakukan 3T (Testing, Tracing, Treatment). Bahkan, Pemkot Bandung merekrut 306 tenaga kesehatan tambahan untuk menggencarkan upaya tersebut.

 

Baca Juga: Waspada ! Ada Pohon Tumbang di Jalan Supratman Kota Bandung, Lalu Lintas Bisa Dilalui Satu Lajur

Sebagai antisipasi agar kasus positif aktif di Kota Bandung tidak terus melonjak, pihaknya akan semakin meningkatkan pengawasan hingga penindakan yang lebih tegas. Termasuk mendorong kecamatan yang berpotensi terjadi lonjakan kasus untuk menerapkan Pembatan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

“Aparat kewilahan harus lebih terintegrasi, lebih optimal menegakkan prokes. Karena kita menyadari ini perang panjang, sehingga kebersamaan harus dilakukan,” tuturnya.

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler