Kepala BNN Akui Banyak Narapidana Berusaha Kendalikan Narkotika dari Lapas

25 Juni 2023, 09:11 WIB
Ilustrasi narapidana. /Dok PRFM.

PRFMNEWS - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Petrus Reinhard Golose mengungkapkan banyak narapidana narkotika berusaha mengendalikan peredaran obat terlarang dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

"Di lapas, mereka banyak yang menjalani hukuman mati dan penjara seumur hidup, namun mereka tetap berusaha mengelabui petugas lapas dengan caranya untuk mengontrol (narkotika)," kata Golose dikutip dari ANTARA, Minggu, 25 juni 2023..

Golose tidak menyebutkan data secara rinci mengenai data bandar narkotika yang mengendalikan narkotika di lapas.

Baca Juga: Puskesmas-Klinik Rehabilitasi Bandung Siap Bantu Pecandu Narkoba untuk Sembuh, BNN: Tak Akan Ditangkap

Menurut dia, untuk menanggulangi berbagai kamuflase yang dilakukan para bandar narkotika di lapas di Indonesia, maka BNN RI terus memperkuat kolaborasi dan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang membawahi fungsi lembaga pemasyarakatan.

Ia juga mengatakan, BNN terus memperkuat kolaborasi dan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang membawahi fungsi lembaga pemasyarakatan.

Itu dilakukan untuk menanggulangi berbagai kamuflase yang dilakukan para bandar narkotika di lapas.

Baca Juga: Pengajar Agama Kedapatan Membawa Narkoba ke Lapas Banyuwangi Saat Akan Berikan Pembinaan Rohani

Phaknya akan menindak tegas para petugas lembaga pemasyarakatan yang ketahuan terlibat dalam membantu para bandar melakukan aksinya dari balik jeruji besi.

"Kalau ada dari petugas lapas yang terlibat, maka kita lakukan tindakan dan tentunya dengan koordinasi," ujar dia.

Menurut Golose, kasus tindak pidana narkotika di Indonesia mendominasi semua jenis kejahatan yang telah berkekuatan hukum tetap atau diputus oleh putusan pengadilan.

Baca Juga: Narapidana Tipu Pengusaha dari Balik Jeruji, Modusnya Catut Nama Wakapolres Jakarta Barat

BNN terus melakukan kontrol terhadap masuknya narkotika ke dalam lapas dan pengendalian narkotika dari dalam lapas.

Golose menyebutkan bahwa angka kematian karena narkotika di Indonesia cukup banyak seiring dengan pengguna, namun data tersebut tidak terungkap ke publik.

"Ini banyak disembunyikan, tetapi hampir sekarang bisa ditekan, namun untuk rehabilitasi banyak yang kita lakukan di BNN, dalam setahun banyak rehabilitasi kemudian sudah ditemukan banyak yang berkaitan dengan NPS (new psychoactive substances/narkotika jenis baru)," kata Golose.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler