8 Hotel Bersejarah dan Klasik di Bandung yang Sudah Berdiri Sejak Era Kolonial

- 26 September 2023, 16:00 WIB
Seorang pengendara sepeda melintas di depan Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Jumat 1 Januari 2021.
Seorang pengendara sepeda melintas di depan Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Jumat 1 Januari 2021. /PRFMNews/prfmnews

Pendirinya merupakan warga Tionghoa yang berasal dari Surabaya bernama Tan Tjin Gie. Walau tidak tampak seperti hotel lawas, namun Gino Feruci tetap menjadi bagian dari masa lampau. Suasana hotel ini pun terkesan modern dan nyaman untuk ditempati.

Lokasi : Jl. Braga No.67, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung

  • Hotel El Royale Bandung

Bangunan awalnya memang sudah tak tampak. Hotel El Royale eks Hotel Grand Royal Panghegar ini dulu merupakan empat bungalo sederhana bergaya Art Deco yang dibangun pada 1922. Pemiliknya Anna Marie Meister dari distrik Italia di Swiss. Bangunan 40 kamar terpisah tersebut diberi nama Pension van Hengel.

Nama besar Panghegar tak bisa dilepaskan dari seorang pribumi bernama HEK. Ruhiyat. Ia adalah pegawai di tempat tersebut. Dengan modal nekat, Ruhiyat membelinya dengan cara dicicil selama delapan tahun dan baru lunas pada 1968.

Yang menarik adalah pergantian nama Pension van Hengel menjadi Panghegar. Hegar dalam bahasa Sunda berarti terang, bersih, dan sejuk. Pada 1962, pemerintah melarang penggunaan nama asing.

Rupanya Ruhiyat teringat penyebutan nama van Hengel oleh orang Jepang dengan sebutan “pan-hegaro” lantaran kesulitan mengucapkan “V” dan “L”.

Lokasi : Jl. Merdeka No.2, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung

Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa kamar Hotel Tidak Memiliki Guling, Baru Sadar kan?

  • The Papandayan

Hotel ini merupakan salah satu hotel mewah dan modern di Bandung yang memiliki sejarah panjang. Hotel ini awalnya bernama Hotel Aryaduta dan dibangun pada tahun 1982 oleh PT Ciputra Development.

Hotel ini menjadi tempat menginap para tamu kenegaraan, seperti Ratu Elizabeth II dari Inggris, Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand, dan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah