“Sepanjang hari ini, kegelisahan dan frustasi saya dari apa yang terjadi meyakinkan saya membuat keputusan ini,” imbuhnya.
Tak sampai di situ, Valentino pun mengungkapkan bahwa insiden Kanjuruhan tersebut telah membuatnya kehilangan hasrat untuk menjadi host. Baginya, sepak bola harusnya menjadi ajang hiburan.
"Bahwa saya sebagai bagian dari insan sepak bola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam program BRI Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah dalam karier saya sebagai host dan komentator program sepak bola nasional," ungkapnya.
"Menyaksikan pertandingan sepak bola sejatinya dapat menjadi sarana hiburan, pengaplikasian nilai rivalitas sportif, sekaligus menjadi momen silaturahmi sebagai alat pemersatu bangsa dan bukan sebaliknya," tambahnya.
Baca Juga: Presiden FIFA Gianni Infantino Angkat Bicara Terkait Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
Dalam pernyataan resminya pula Valentino menghaturkan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mengajak semua pihak untuk berhenti saling menyalahkan satu sama lain.
Ia pun kembali mengajak agar kita semua bersama-sama mengembalikan tujuan dari sepak bola yaitu pencapaian prestasi melalui rivalitas sportif, serta kebanggaan dan hiburan bagi yang menyaksikan dengan aman dan nyaman sehingga sepak bola bisa mempersatukan bangsa.
“Bahwa semoga kejadian/peristiwa ini menjadi terakhir kalinya di dunia persepakbolaan Indonesia dan benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder persepakbolaan Indonesia,” tuturnya. ***