Presiden FIFA Sebut Kerusuhan Kanjuruhan Sebagai Tragedi di Luar Pemahaman

- 3 Oktober 2022, 07:45 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu lalu.
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu lalu. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

Baca Juga: Kapolri Validasi Data Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan: 125, Ada Data Ganda

"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah yang terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini," ujarnya.

Sebelumnya, kerusuhan oknum suporter terjadi usai pertandingan Persebaya vs Arema FC pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 berlangsung di Stadion Kanjuruhan.

Dalam pertandingan yang berlangsung Sabtu 1 Oktober 2022 malam itu, Arema FC sebagai tuan rumah ditaklukkan oleh Persebaya dengan skor 2-3.

Baca Juga: Perajin di Bandung Sulap Ceker Ayam Jadi Beragam Koleksi Sepatu Tembus Pasar Mancanegara, Segini Harganya

Tepat setelah peluit wasit sebagai penanda pertandingan berakhir ditiup, sekumpulan oknum suporter Arema FC turun ke lapangan.

Akibatnya situasi di dalam Stadion Kanjuruhan semakin kacau dan tak terkendali setelah kerusuhan itu terjadi.

Insiden tersebut merenggut 125 korban jiwa dan ratusan orang lainnya dilaporkan luka-luka hingga harus dirawat di rumah sakit.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x