Indef Beberkan Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Negara di Tengah Pandemi, Indonesia Masih Tertinggal

- 5 November 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.*
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.* /PRFMNEWS

PRFMNEWS - Pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara dari berbagai belahan dunia mulai memperlihatkan tren bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Meski masih berada dalam perhitungan minus, namun pertumbuhan ekonomi sejumlah negara menunjukan kenaikan di atas angka 5 persen.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III yang mencapai angka 3,49 persen, ternyata masih tertinggal dari negara-negara lain yang mengalami juga keterpurukan ekonomi dikarenakan pandemi Covid-19.

Tauhid merincikan, Amerika Serikat yang sempat mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada angka minus 9,0 persen pada triwulan II, kini telah mencapai angka minus 2,9 persen pada triwulan III.

Baca Juga: Indonesia Resesi, Pengamat Ekonomi: Indonesia Mengalami Konstraksi yang Besar Sepanjang Tahun 2020

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Hongkong yang semula pada kuartal II minus 9 persen, naik drastis menjadi minus 2,9 persen pada kuartal III.

Sementara pertumbuhan ekonomi Uni Eropa yang pada kuartal II menembus angka minus 13,9 persen, ternyata juga naik drastis menjadi minus 3,9 persen pada kuartal III.

 

Sedangkan Indonesia, pada Kuartal II memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka minus 5,2 persen. Pada kuartal III, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik tipis menjadi minus 3,49 persen.

"Pada masa pandemi ini, ada banyak hal yang diluar dugaan, termasuk pertumbuhan ekonomi," jelas Tauhid saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 5 November 2020.

Baca Juga: Update Penularan Virus Corona di Indonesia Per Hari Ini, Konfirmasi Positif Bertambah 4.065 Kasus

Menurut Tauhid, salah satu langkah yang bisa diambil Pemerintah Indonesia untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, yakni memperkuat stimulus seperti bantuan sosial kepada masyarakat.

Hal ini demi menopang konsumsi masyarakat yang merupakan penyumbang tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Mudah dan Bisa Lewat HP, Begini Cara Cek Data Penerima Bansos dari Kemensos

"Konsumsi rumah tangga menyumbang 58 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Tauhid.

Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) resmi mengumumkan bahwa produk nasional bruto (PDB) Indonesia di kuartal III tahun 2020 berada di minus 3,49 persen. Hal itu membuat Indonesia berada dalam keadaan resesi, setelah pada kuartal II di tahun yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam kondisi yang negatif.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah