PRFMNEWS - Menteri Komunikasi Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Kementerian Kominfo mendukung penuh inisiatif digitalisasi aksara nusantara. Menurutnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal termasuk aksara nusantara perlu dilakukan agar dapat dimengerti dan diketahui generasi mendatang.
Upaya digitalisasi Aksara Nusantara menurut Menteri Johnny merupakan dukungan Pemerintah agar dapat melestarikan Aksara Nusantara untuk generasi masa depan.
Diketahui, digitalisasi aksara Jawa ditargetkan akan tuntas pada Desember 2020. Menteri Kominfo mengharapkan akan bisa dimanfaatkan oleh Kraton Yogyakarta dan pegiat budaya.
Baca Juga: Tingkat Penularan Tinggi, Depok Ingin Jadi Prioritas dalam Vaksin Covid-19 Tahap Pertama
"Nantinya Aksara Jawa dapat digunakan menjadi nama domain, serta alamat website maupun email. Harapannya, inisiatif ini dapat diselesaikan pada bulan Desember 2020 dan dapat segera dimanfaatkan oleh Keraton Yogyakarta serta pegiat budaya agar pelestarian Aksara Jawa semakin gencar," ujarnya dalam siaran pers, Jumat 16 Oktober 2020.
Menurut Menteri Johnny hingga kini, sudah terdapat beberapa aksara yang terdaftar pada Unicode. Aksara nusantara itu antara lain (1) Aksara Bali; (2) Aksara Batak; (3) Aksara Bugis; (4) Aksara Jawa; (5) Aksara Makassar; (6) Aksara Rejang; serta (7) Aksara Sunda.
Penggunaan Aksara Nusantara dalam tradisi tulis pada media prasasti dan naskah sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Selama itu, beragam aksara pun diciptakan oleh nenek moyang merepresentasikan kearifan lokal masing-masing budaya.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, digitalisasi itu ditujukan agar aksara nusantara bisa digunakan dalam perangkat teknologi terkini.