Network
PRFMNEWS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi Mapolrestabes Semarang untuk menjenguk beberapa massa unjuk rasa yang diamankan petugas. Saat ditanya oleh Ganjar, ternyata beberapa dari mereka mengaku masih berstatus pelajar di beberapa SMK di Semarang.
Ganjar menjelaskan, para pelajar yang ikut aksi unjuk rasa banyak yang tidak tahu tujuan aksi tersebut. Para pelajar tersebut mengaku ikut aksi karena terpancing oleh pesan yang mereka dapat di beberapa WhatsApp Grup.
Baca Juga: Kota Bandung Masih AKB yang Diperketat, Pengawasan Ditingkatkan dan Buka Tutup Jalan Dilanjut
Setelah mendapatkan pesan tersebut, akhirnya para pelajar itu ikut serta dalam aksi unjuk rasa di kota Semarang.
"Anak-anak SMK rupanya dia dapat pesan dari WA grup dan kemudian dia terpancing," ungkap Ganjar di Mapolrestabes Semarang, Rabu malam kemarin.
Ganjar pun menyayangkan hal ini. Menurutnya, para pelajar ini harusnya diedukasi dengan cara yang benar.
Baca Juga: Mau Beli HP? Ini Daftra Harga HP VIVO Terbaru Update Oktober 2020 dari yang Murah sampai yang Mahal
"Sayanglah ya, ini anak-anak kita lebih baik kan diedukasi dengan cara yang benar karena SMA/SMK kan ada di tanggung jawab saya, tanggung jawab provinsi," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, sejak Selasa lalu, gelombang aksi unjuk rasa penolakan undang-undang Cipta Kerja terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Buruh, mahasiswa, dan bahkan pelajar menyuarkan penolakan undang-undang cipta kerja di berbagai tempat di banyak daerah.***
