Strategi Prabowo untuk Turunkan Kasus Stunting di Indonesia

- 5 Februari 2024, 13:55 WIB
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. /Antara/Aditya Pradana Putra/

PRFMNEWS - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu, 4 Februari 2024 malam kemarin menyatakan jika dia bersama dengan Cawapres Gibran Rakabuming Raka memiliki rencana besar.

"Prabowo-Gibran memiliki rencana besar yang kita beri nama strategi transformasi bangsa," terangnya di sesi pemaparan visi misi dan program.

Inti dari strategi transformasi bangsa ini adalah dengan meningkatkan kualitas hidup semua warga Indonesia.

Baca Juga: Tutup Debat Capres Terakhir, Prabowo Minta Maaf ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

"Inti dari strategi ini adalah meningkatkan kemakmuran bangsa Indonesia dan terutama memperbaiki kualitas hidup manusia Indonesia, seluruh rakyat Indonesia," terangnya.

Salah satu bentuk perhatian yang disiapkan Prabowo untuk masyarakat Indonesia adalah dengan memperhatikan gizi bagi semua rakyat.

Bahkan, gizi bagi rakyat Indonesia ini akan disiapkan Prabowo - Gibran sejak anak-anak itu masih dalam kandungan.

"Intinya adalah memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia termasuk yang masih dalam kandungan ibunya dan selama sekolah sampai dewasa," ucapnya.

Hal ini, terang Prabowo, akan menekan angka ibu mati saat melahirkan serta membantu menekan angka stunting di negeri ini.

Baca Juga: Pesan Pamungkas Anies di Debat Capres Terakhir : Negara Tidak Berdagang dengan Rakyat

Dengan rakyat Indonesia memiliki gizi yang baik, jelas Prabowo akan berdampak baik pada upaya menentaskan masalah kemiskinan ekstrem.

"Ini akan menyerap semua hasil panen petani dan nelayan. Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita," tegasnya.

Salah satu program yang telah dijalankan di Jabar dalam menurunkan kasus stunting menerapkan Jabar Zero New Stunting yang merupakan program Pentahelix melibatkan semua unsur, mulai dari pemerintah, swasta, sampai masyarakat. Titik finis program ini akan terlihat pada 2045, saat Indonesia meraih bonus demografi.

Baca Juga: Ganjar Kutip Ucapan Jokowi: Jangan Pilih Calon Punya Potongan Diktator dan Rekam Jejak Langgar HAM

Melalui program Jabar Zero New Stunting secara bertahap sejak 2018, Pemprov Jabar menurunkan angka prevalensi stunting secara signifikan dari 31,5 persen hingga 2022 menjadi 20,2 persen. Prevalensi tersebut berada di bawah angka nasional sebesar 21,6 persen. Ditargetkan jumlah balita tengkes pada 2024 tersisa 14 persen sesuai dengan target nasional.

Jabar juga tercatat sebagai provinsi dengan pencapaian penurunan angka stunting tertinggi di Pulau Jawa.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah