Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Terus Meroket, 5 Faktor ini Jadi Penyebabnya, Kata Sandiaga Uno

- 23 Januari 2024, 11:00 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pemerintah terus berupaya untuk menekan harga tiket pesawat domestik sebagai langkah mendorong peningkatan pergerakan wisnus pada 2024 dengan target 1,2 miliar sampai 1,5 miliar pergerakan wisatawan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pemerintah terus berupaya untuk menekan harga tiket pesawat domestik sebagai langkah mendorong peningkatan pergerakan wisnus pada 2024 dengan target 1,2 miliar sampai 1,5 miliar pergerakan wisatawan /kemenparekraf/

PRFMNEWS - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan lima faktor penyebab harga tiket pesawat pada rute penerbangan domestik (dalam negeri) terus naik, bahkan lebih mahal dari tarif sebelum masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Terkait harga tiket pesawat penerbangan domestik yang masih mahal pada awal tahun 2024 ini, Menteri Sandiaga Uno meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan memastikan pemerintah tidak tinggal diam untuk menyelesaikan persoalan agar tarif tiket penerbangan dalam negeri menjadi lebih murah.

“Ini (tiket pesawat mahal) sudah kami koordinasikan dengan Kemenhub, Kementerian BUMN maupun maskapai penerbangan terkait segala kemungkinan untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik,” ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin 22 Januari 2024.

Baca Juga: Promo Garuda Terbaru 2024, Tiket Pesawat Diskon 80 Persen-Cashback Rp1 Juta, Terbang Rute PP hingga 2025

Lebih lanjut soal penyebab mahalnya harga tiket pesawat rute domestik, Sandiaga menyebut hal ini disebabkan oleh faktor kurangnya jumlah pesawat, minimnya jumlah penerbangan, sedikitnya ketersediaan jumlah kursi, serta biaya bahan bakar, dan biaya penunjang lainnya.

Sandiaga mengakui aspirasi mengenai mahalnya tiket pesawat domestik yang bahkan melampaui harga sebelum pandemi ini, telah dikeluhkan selama lebih dari sembilan bulan, serta hal ini berdampak buruk bagi sektor parekraf.

“Kenaikannya sangat tinggi jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, jadi rute paling mahal itu di Indonesia Timur dan sebagian juga ada di destinasi seperti Sumba,” ungkapnya.

Baca Juga: Promo KAI Terbaru 2024, Diskon Tiket Kereta Eksekutif Jadi Cuma Rp100 Ribuan

Harga tiket pesawat yang terjangkau, lanjutnya, sangat berperan penting dalam merealisasikan target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2024 yang dipatok sebesar 1,2-1,5 miliar.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x