Jangan Dibuang, Kulit Mangga Bermanfaat Tekan Kasus DBD, Mahasiswa UGM Ungkap Faktanya

- 22 Januari 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi kulit mangga
Ilustrasi kulit mangga /pixabay/josch13

PRFMNEWS - Empat mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, mengungkap fakta ilmiah mengenai manfaat kulit mangga untuk dijadikan larvasida (pestisida pembunuh jentik nyamuk) alami guna menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Alasan kulit mangga bisa digunakan sebagai larvasida alami yang dapat bantu mencegah peningkatan kasus DBD, karena fakta hasil kajian pustaka dari penelitian terdahulu menemukan adanya senyawa aktif yang potensial dikembangkan sebagai zat pembunuh larva atau jentik nyamuk Aedes aegypti.

"Dalam kulit mangga terdapat senyawa flavonoid, saponin, serta tanin, yang berpotensi digunakan sebagai larvasida," kata salah satu mahasiswa FK-KMK UGM, Santi Andriyani, dalam keterangan resmi di laman UGM Yogyakarta, dikutip prfmnews.id pada Minggu, 21 Januari 2024.

4 mahasiswa FK-KMK UGM, ungkap fakta ilmiah manfaat kulit mangga untuk cegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
4 mahasiswa FK-KMK UGM, ungkap fakta ilmiah manfaat kulit mangga untuk cegah Demam Berdarah Dengue (DBD) Dok UGM

Santi menjelaskan, manfaat senyawa flavonoid pada kulit mangga mampu mengganggu sistem saraf dan pernapasan jentik nyamuk, sedangkan saponin bisa menjadi racun lambung kuat pada serangga, dan tanin mampu menghambat enzim pencernaan.

Santi bersama tiga rekannya di FK-KMK UGM, yakni Salman Hafiz Ar-ramli Lubis, Nisa Munawwarah, dan Jessica Edelyne, yang tergabung dalam Tim Mango Skin for Organic Sustainable Aedes Insect Control (MOSAIC) kemudian menggagas formula larvasida alami tersebut.

Gagasan penggunaan kulit mangga sebagai larvasida alami, lanjut Santi, tidak hanya menjadi alternatif dalam membantu pencegahan kasus DBD, tapi juga berkontribusi mengurai persoalan lingkungan dengan mengolah limbah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dan hanya menjadi sampah bagi lingkungan.

Ia mencontohkan di Thailand pada 2020 total produksi mangga mencapai 1,66 juta ton sehingga ada potensi besar limbah sampah kulit mangga di negara tersebut.

"Hal ini membuat kami berpikir bahwa limbah olahan yang berasal dari kulit mangga di Thailand memiliki potensi besar untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi negaranya. Karena Thailand sendiri merupakan salah satu produsen mangga terbesar di dunia," paparnya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x