CEK FAKTA Debat Capres, Prabowo Sebut Utang Indonesia Terkecil dan Tak Pernah Gagal Bayar ke Luar Negeri

- 8 Januari 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi Utang luar Negeri Indonesia (ULN).
Ilustrasi Utang luar Negeri Indonesia (ULN). /PRFM

PRFMNEWS - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menyebut Indonesia tidak pernah mengalami gagal bayar terhadap utang luar negeri. Saat ini, imbuhnya, utang luar negeri Indonesia masih yang paling rendah di dunia.

Pernyataan Prabowo terkait utang luar negeri Indonesia paling kecil dan tidak pernah gagal membayar diungkap dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung Minggu, 7 Januari 2024 malam di Istora Senayan, Jakarta.

Dalam debat capres tersebut, Prabowo mengklaim saat ini utang luar negeri Indonesia masih rendah, yakni sebesar 40 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Mengenai utang luar negeri Indonesia, sekarang utang luar negeri kita sebagai rasio perbandingan terhadap produk domestik bruto, kita salah satu terendah di dunia. Jadi itu masih berada di sekitar 40 persen. Kita tidak pernah default, kita tidak pernah gagal utang," kata Prabowo saat debat Pilpres 2024, Minggu malam.

Baca Juga: Prabowo Bertekad Ciptakan Militer yang Kuat: dengan Pertahanan yang Kuat Kita akan Dihormati

Apakah benar pernyataan Prabowo soal utang luar negeri Indonesia tersebut? Berdasarkan informasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Indonesia memang tidak pernah mengalami gagal bayar utang luar negeri atau default.

Informasi ini dikutip prfmnews.id dari dari laman ANTARA dengan judul artikel "Kemenkeu: Indonesia Tak Pernah Gagal Bayar Utang Sepanjang Sejarah" yang dimuat pada 14 Juni 2023 memaparkan keterangan resmi dari Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan.

“Alhamdulillah dalam sejarah Indonesia tidak pernah default atau gagal bayar utang,” kata Deni Ridwan dalam CNBC - Money Talks on Location di Jakarta, Rabu 14 Juni 2023.

Kendati begitu, Deni membenarkan utang pemerintah Indonesia saat ini mencapai tingkat tertinggi sejak Indonesia merdeka pada 1945, sebagaimana yang disampaikan oleh Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Namun, Deni menjelaskan pernyataan JK tidak lengkap.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x