Network
PRFMNEWS – Salah satu korban meninggal dunia pada kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dan KA Lokal Commuter Line Bandung Raya (KRD Bandung Raya) di petak jalan Haurpugur – Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, adalah petugas PT KAI yang merupakan Masinis dengan identitas nama Julian Dwi Setiyono.
Unggahan terakhir Julian Dwi Setiyono di akun media sosial (medsos) Instagram @zuliands dibanjiri ucapan bela sungkawa dari warganet. Banyak dari mereka menghaturkan doa terbaik atas kepergian masinis KRD Bandung Raya yang meninggal dunia dalam insiden tabrakan dengan KA Turangga pada hari ini, Jumat 5 Januari 2024.
“A terima kaasih atas pengabdianmu ya, Taqaballahu minna syuhada,” tulis akun @zuam***.
Baca Juga: Agen Tak Taati Aturan Beli LPG 3 Kg Wajib Bawa KTP Terancam Ditutup Pertamina
“ Pak Julian, terima kasih sudah menyapa para RF (Railfans) di Daop 1, semoga husnul khatimah ya pak,” tulis akun @riop***.
“Meninggal di hari Jumat, sedang bekerja untuk menafkahi istri dan anak. Sungguh mulia sekali pak, husnul khotimah,” tulis akun @_sell***.
“Husnul khotimah pak masinis KA 350, Bandung 5 Januari 2024. Semoga diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin yra,” tulis akun @adiy***.
“Gak nyangka kang, kaya mimpi saya ini ..Insya Allah hari Jum'at adalah hari yg paling baik. Saya bersaksi beliau orang baik dan sangat taat beribadah. Syurga firdaus menanti, Selamat jalan kang,” tulis akun @kangf***.
Baca Juga: Kemenhub Turunkan Tim Evakuasi Korban dan Kereta Insiden Tabrakan KA Lokal Bandung Raya dan Turangga
“Bapak meninggal dunia di hari Jumat dengan kondisi sedang mencari nafkah masuk katagori sedang berjuang dijalan Allah. Semoga husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan dan ketabahan. Alfatihah,” tulis akun @sher***.
“Masya Allah postingan terakhirnya tentang kematian. Semoga husnul khatimah pak masinis,” tulis akun @lusi***.
Postingan terakhir almarhum Julian Dwi Setiyono diunggah pada 20 Desember 2023 lalu menayangkan video seorang ustadz yang membahas tentang pentingnya ‘menghidupkan’ hati selama fisik seseorang masih bernyawa atau hidup.
“Dan banyak orang yang hidup jasadnya tapi mati hatinya. Makanya para ulama itu mengatakan ‘Orang yang paling buruk adalah mati hatinya sebelum mati fisiknya. Orang kalau mati hatinya sebelum mati fisiknya, maka apapun yang dia perbuat tidak akan pernah mendatangkan kemaslahatan, kalau hatinya sudah betul-betul mati. Yang dia tuju hanyalah mengagungkan nafsunya, yang dia tuju adalah memenangkan egonya’,” ungkap sang ustadz dalam postingan video tersebut.***
