Survei Terbaru LSN: Terjadi Dinamika Elektabilitas Capres Tiga Besar

- 1 September 2023, 16:14 WIB
Direktur Eksekutif LSN Dr. Gema Nusantara Bakry
Direktur Eksekutif LSN Dr. Gema Nusantara Bakry /

Kendati demikian, berbagai upaya yang dilakukan kubu Ganjar untuk mendongkrak elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu belum memperlihatkan hasil yang signifikan. Ganjar belum berhasil alias gagal membuat rebound elektabilitas sebagaimana yang diharapkan. Elektabilitas Prabowo sejauh ini (setidaknya menurut hasil survei LSN) masih kokoh di puncak survei, bahkan secara head to head semakin jauh meninggalkan Ganjar maupun Anies.

Mengapa elektabilitas Ganjar gagal rebound dan posisi Prabowo masih dominan di papan survei? Berdasarkan analisis LSN, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan kondisi tersebut.

Pertama, faktor Jokowi merupakan variabel yang tak bisa disangkal sebagai penyebab utama sulitnya Ganjar mengejar elektabilitas Prabowo. Dengan tingkat kepuasan publik alias approval rating yang terus meningkat, Jokowi bagaikan seorang begawan yang restu atau endorsement-nya akan selalu ditunggu dan diperebutkan banyak orang.

Dari berbagai sinyal kedekatan yang dipertontonkan selama ini, mayoritas publik meyakini bahwa restu sang begawan jatuh pada Prabowo. Inilah yang menyebabkan para pengikut Jokowi yang selalu mengucapkan konsep “tegak lurus” menjatuhkan pilihan pada Prabowo, dan bukan pada Ganjar.

Kedua, fenomena menurunnya sentimen positif terhadap PDI Perjuangan. Pasca berselisih dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sentimen negatif terhadap PDI Perjuangan memperlihatkan trend meningkat.

Sebaliknya, berdasarkan analisis media monitoring yang dilakukan LSN, sentimen positif terhadap partai yang dikomandani Megawati itu semakin menurun. Ini pada gilirannya membuat Ganjar sebagai petugas partai yang tengah diusung PDI Perjuangan untuk menjadi capres 2024 terkena dampaknya.

Sentimen negatif terhadap Ganjar meningkat dan banyak elemen-elemen pendukung Jokowi semakin deras bermigrasi ke Prabowo. Dipilihnya baju bergaris hitam putih dan semakin jarangnya Ganjar mengenakan baju merah PDI Perjuangan, mengindikasikan bahwa kubu Ganjar memahami simbol-simbol partai banteng kurang membawa keberuntungan, setidaknya untuk saat ini.

Ketiga, keberhasilan kubu Prabowo Subianto membangun strategi inklusif untuk menampung dan mempersatukan seluruh komponen bangsa. Kini semua orang, semua unsur masyarakat maupun kekuatan politik seakan-akan merasa nyaman bersama

Prabowo. Prabowo tidak lagi menjadi common enemy seperti pada Pilpres 2019. Bahkan tokoh-tokoh yang sangat berseberangan secara ideologis seperti Budiman Sujatmiko dan Immanuel Ebenezer, pun kini merasa nyaman dan bangga bergabung bersama Prabowo. Prabowo kini telah bermetamorfosis dari sosok yang dibenci menjadi sosok yang dirindukan dan dikagumi oleh hampir seluruh elemen pendukung Jokowi pada dua Pilpres sebelumnya.

Salah satu temuan menarik lainnya dari survei LSN kali ini adalah gejala semakin mengerucutnya nama Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Sebanyak 20,5% responden menilai Erick Thohir adalah sosok paling tepat menjadi cawapres pendamping Prabowo, sedangkan Gibran dinilai paling tepat menjadi cawapres Prabowo oleh 20,2% responden.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah