Serikat Guru Harap Pemerintah Juga Perhatikan PJJ Luring

- 28 Agustus 2020, 08:38 WIB
Seorang guru SDN Palawija, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya sedang melaksanakan PJJ luring. Dengan metode luring, guru harus mengunjungi siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.* DOK SDN Palawija.
Seorang guru SDN Palawija, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya sedang melaksanakan PJJ luring. Dengan metode luring, guru harus mengunjungi siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.* DOK SDN Palawija. /

PRFMNEWS - Wakil Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan memberikan kuota internet gratis atau subsidi pulsa bagi guru dan siswa untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ) daring.

Namun demikian, ia juga meminta Pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan metode PJJ luar jaringan (luring).

Baca Juga: Jika Uji UU Penyiaran Dikabulkan, Masyarakat Terancam Tak Bisa Live di Medsos

Pasalnya, saat ini belum ada format bantuan bagi para guru dan siswa yang menggunakan metode tersebut.

"Kami berharap bantuan atau subsidi untuk menyelesaikan persoalan PJJ ini tidak hanya menyentuh PJJ daring, tapi juga PJJ luring," harap Satriwan saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 27 Agustus 2020.

Baca Juga: Soal Pekerja yang Terima Bantuan Subsidi Gaji Lebih, Menaker: Akan Diauto Debit di Rekeningnya

Satriwan mengatakan bahwa kendala pelaksanaan PJJ luring, sangat kompleks.

PJJ secara luring yang mengharuskan guru berkunjung ke rumah siswa untuk mengajar, membebani guru.

Tak hanya terbebani biaya transportasi, akses ke rumah siswa juga sulit karena jauh.

"Contohnya di daerah pedalaman di Garut yang melaksanakan PJJ luring, persoalannya akses susah karena rumah siswa jauh, biaya transportasi untuk guru juga harus diperhatikan karena ini belum ada perhatian," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x