"Tahun 1999 dia mengumpulkan orang ke rumahnya dan mengatakan bahwa dia adalah wakil nabi. Namun orang-orang tidak percaya bahwa dia wakil nabi," ucap Pratomo, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.
Kemudian pada 2016, pelaku memberanikan diri ke Gedung DPRD Lampung juga untuk meminta pengakuan bahwa dirinya sebagai wakil nabi.
Terakhir, lanjut Pratomo, pelaku memberanikan berangkat ke Jakarta menuju Kantor MUI Pusat lagi-lagi hanya untuk meminta pengakuan bahwa dirinya sebagai wakil nabi.
Baca Juga: Sejak Dioperasikan Kembali, TPA Cicabe Kota Bandung Sudah Olah 600 Ton Sampah
"Dari sejarahnya intinya pelaku ini halusinasi," ungkapnya.
Pratomo menambahkan dari penjelasan istri pelaku pula diketahui suaminya tersebut berprofesi sebagai seorang petani dan tidak terlibat dalam organisasi teroris.
"Jadi berdasarkan keterangan istrinya juga, bahwa pelaku ini tidak terlibat organisasi terlarang seperti teroris. Istrinya juga mengatakan bahwa tidak pernah ada tamu dari luar, pelaku hanyalah seorang petani," ungkapnya.
Sebelumnya, terjadi penembakan di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 2 Mei 2023 siang. Pelaku diketahui berinisial M warga Lampung berusia 60 tahun.
Penyidik kepolisian menemukan barang bukti berupa sepucuk pistol jenis airsoft gun. Sedangkan pelaku penembakan dipastikan meninggal dunia.