Keputusan Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP Sengaja Didahului 7 Skenario Drama ‘Playing Victim’, Kata Pengamat

- 25 April 2023, 17:20 WIB
Megawati Soekarnoputri didampingi Presiden Joko Widodo dan Puan Maharani berfoto bersama Ganjar Pranowo di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Megawati Soekarnoputri didampingi Presiden Joko Widodo dan Puan Maharani berfoto bersama Ganjar Pranowo di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). /Agus Suparto / Setpres

PRFMNEWS – Pengamat politik Universitas Jember Dr. Muhammad Iqbal mengatakan keputusan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) oleh ketua umum Megawati Soekarnoputri sengaja diwarnai strategi drama politik PDI Perjuangan.

Pengamat politik tersebut menyebut penentuan Ganjar Pranowo sebagai cawapres 2024-2029 dari PDI Perjuangan oleh Megawati didahului dengan skenario drama ‘playing victim’.

"Pencapresan Ganjar Pranowo oleh Ketua Umum PDIP Megawati makin membuktikan panggung politik demokrasi Indonesia memang sarat skenario drama dan dipenuhi strategi setting agenda," kata Muhammad Iqbal, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Baca Juga: Terungkap Identitas Oknum TNI AU Tendang Motor Ibu-Anak, Dipastikan Sudah Diberi Sanksi

Skenario drama inilah, lanjut Iqbal, yang menjadikan Ganjar Pranowo dipilih oleh PDIP sebagai capres 2024, bukan Puan Maharani yang sejak awal sudah dalam kalkulasi algoritma komunikasi politik.

"Bagaimanapun secara popularitas, kapasitas dan elektabilitas, algoritma Ganjar jauh lebih mumpuni dibandingkan Puan Maharani. Hal itu disadari betul oleh Megawati dan elite PDIP," ucapnya.

Namun, guna menghadapi kontestan sekaliber Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, tentu tidak mudah bagi Ganjar atau PDIP, sehingga sejak awal sejatinya memang dirancang skenario dan strategi memainkan narasi serta drama guna menjaga citra dan lumbung elektoral suara.

Baca Juga: Umat Islam Harus hati-hati di Bulan Syawal, Buya Yahya Beberkan Penjelasannya

Iqbal menilai PDIP sadar betul pada orientasi memperpanjang kekuasaannya sehingga harus merawat pusaran arus popularitas dan opini publik agar tetap berpusat pada Ganjar.

Sehingga pada momentumnya yang pas secara komunikasi politik, laju elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu tetap berada di posisi puncak selama lima tahun dari 2019 sampai menjelang 2024.

"Drama playing victim menurut ahli strategi perang Sun Tzu tergolong efektif untuk memanipulasi situasi pada Ganjar sebagai 'korban teraniaya' demi meraih kepercayaan dan simpati dari publik," tuturnya.

Ia menjelaskan sekurangnya ada tujuh strategi PDIP yang sengaja memainkan agenda narasi "konflik" dengan kadernya sendiri yang diputuskan untuk diusung sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Kabar Duka: Mantan Asda Kota Bandung Kiki Ahmad Zakiyah Meninggal Dunia

Ketujuh narasi tersebut di antaranya, pada Oktober 2022 mengunggah swafoto Ganjar sebagai capres seolah melawan Puan yang trah Soekarno dan titah Megawati, dan puncaknya di akhir Maret 2023 menolak tim Israel hingga dibatalkan nya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Ketujuh narasi drama politik itulah yang sengaja dimainkan oleh PDIP dengan harapan Ganjar bisa selalu meraih simpati dan mewarnai percakapan publik," ucap pengajar FISIP Universitas Jember itu.

Ketika dilakukan jajak pendapat, hampir semua lembaga survei niscaya sepanjang empat tahun terakhir menempatkan nama capres Ganjar di posisi tertinggi karena persepsi publik sebelumnya sudah dijejali oleh sederet narasi buah dari agenda setting tersebut.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah